KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang
telah melimpahkan kesehatan, karunia, rahmat dan hidayahnya kepada kita semua,
terutama penulis dan keluarga. Hanya kepadanya kembali segala sanjungan,
kepadanya kami memohon pertolongan dan ampunan, dan atas ridhonya sehingga
penulis mampu menyusun makalah ini dengan baik, dalam penyusunan makalah ini,
penulis menyadari tidak dapat bekerja sama dengan berbagai pihak. Maka atas
terselesaikannya makalah ini, penulis , menyampaikan ucapan terima kasih kepada
dosen fakultas psikologi uma yang telah membimbing tugas ini hingga selesai.
Teman-teman kuliah kelas malam untuk khususnya teman kelompok hukum yang
senantiasa membantu dan bekerja sama. Keluargaku yang tidak lelah dan bosan
member motivasi dan dukungan, baik dukungan material maupun dukungan spiritual.
Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis. Semua
pihak yang telah mendukung dan membantu sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas ini.
Penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk menyelesaikan tugas ini serta tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan makalah ini.
Penulis berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan, khususnya dalam bidang hukum.
Medan , 13 maret 2017
Siti Resti Tri Ramahdani
Penulis
DAFTAR ISI
I.
BAB
I PENDAHULUAN
a.
Latar
belakang masalah
b.
Pembatasan
masalah
c.
Perumusan
masalah
d.
Tujuan
penelitian
e.
Manfaat
II.
BAB
II KAJIAN TEORI
a.
Pengertian
novel
b.
Unsur-unsur
novel
c.
Unsure-unsur
novel sastra
d.
Nilai-nilai
yang terkandung dalam novel sastra
e.
Jenis
novel hiburan
III.
BAB
III ANALISIS
a.
Sinopsis
b.
Hasil
analisis
c.
Ringkasan
cerita
IV.
BAB
IV PENUTUP
a.
Kesimpulan
b.
Saran
SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Menurut Yandianto
(2003:35), bahasa didefinisikan sebagai alat untuk berkomunikasi. Pendapat ini
diperkuat oleh Tarigan (1981:10) yang mengatakan bahwa bahasa dipergunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat dipandang sebagai suatu
kombinasi perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan serangkaian unsur-unsur
yang mengandung maksud dan tujuan, Tarigan (1981:11). Oleh karena itu, dengan
komunikasi dapat mempermudah dalam proses interaksi. Dengan kata lain, bahasa
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa memiliki peran sentral dalam mengembangkan
intelekutal, sosial, dan emosional mahasiswa, Suharyati (2007:1). Dikatakan demikian karena dengan bahasa, masiswa akan berupaya untuk menjaga hubungan dengan sesama
individu ataupun dengan lingkungan, sehingga dapat berdampak pada peningkatan
intelegensi dan emosional mahasiswa.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu
pembelajaran yang mampu merangsang mahasiswa untuk dapat meningkatkan komunikasi mahasiswa. Pembelajaran itu adalah pembelajaran bahasa. Dengan pembelajaran bahasa
ini diharapkan mampu mempermudah mahasiswa dalam mengenal kepribadiannya, budayanya, dan budaya orang lain.
Budaya diartikan sebagai pikiran, Yandianto (2003:56).
Dengan demikian hasil budaya merupakan hasil cipta atau pemikiran manusia.
Salah satu hasil budaya yang dapat ditemukan di masyarakat yaitu hasil sastra.
Menurut Sumardjo dan K.M (1987:1), sastra didefinisikan sebagai karya dan
kegiatan seni yag berhubungan dengan ekpresi dan penciptaan. Sastra memiliki
fungsi sebagai penghalus budi pekerti, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan
atau kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan,
imajinasi dan ekpresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun
tertulis Suharyati (2007:2).
Dalam perkembangan sastra Indonesia, hasil sastra
memiliki ragam bentuk. Salah satu bentuk karya sastra Indonesia adalah Novel.
Novel memiliki kedudukan penting dalam perkembangan sastra Indonesia.
Perkembangan novel Indonesia pernah mengalami masa keemasan pada jaman Balai
Pustaka dan Pujangga Baru yang pada waktu itu dikenal dengan istilah roman
seperti yang diungkapkan Rosidi (1991:9).
Pembelajaran sastra yang baik tidak hanya diisi dengan
penjelasan-penjelasan teori dan ilmu sastra tetapi pembelajaran sastra harus
mampu meningkatkan kompetensi berbahasa mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat
mengapresiasi karya sastra serta memahami makna sastra itu sendiri, sehingga
peserta didik akan termotivasi dan meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap sastra.
Pembelajaran sastra diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami, menikmati, dan menghayati karya sastra,
Depdiknas (Suharyati, 2007:2). Oleh karena itu, guru sebagai pendidik tidak
hanya berperan sebagai penyalur pengetahuan-pengetahuan sastra saja, tetapi
harus mampu mengembangkan pengetahuan tersebut dan membekali peserta didik
dengan keahlian mengapresiasikan sastra.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa salah
satu bentuk karya sastra Indonesia
adalah novel. Menurut Zaidan (2007:136), novel diartikan sebagai jenis prosa
yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan
manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah
dengan teknik lisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan.
Dalam novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik yang meiputi tema, alur (cerita), penokohan (watak), latar
(setting), amanat (pesan), sudut pandang, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur
ekstrinsik meliputi unsur religi, sosial, moral, politik, kebudayaan, ekonomi,
pendidikan, sejarah, dan lain sebagainya.
Penelitian terhadap novel tujuannya untuk mengetahui
seluk-beluk yang tersurat dalam novel dan mengungkapkan unsur-unsur novel
didalamnya seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
B.
Pembatasan
Masalah
Bertolak dari
latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan tersebut dapat
diidentifikasi sebagai berikut,
1. Unsur sastra
yang dianalisis terbatas pada unsur intrinsik yang meliputi alur, pelaku, dan
latar novel dan
ektrinsik
2. Novel yang
dianalisis terbatas pada novel yang berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya Habiburrahman
El Shirazy.
3. Penyusunan
model bahan ajar terbatas pada kompetensi dasar “Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli atau terjemahan)”.
C.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan
masalah ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut,
1. Sejauh manakah
siswa memahami unsur intrinsik alur cerita, pelaku, dan latar novel yang
berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy.
2. Bagaimanakah
menyusun bahan ajar menganalisis unsur intrinsik novel dengan memanfaatkan
hasil analisis alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “Ayat
Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy
D. Tujuan Penelitian
Secara umum
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang unsur intrinsik
novel Indonesia.
Adapun secara
khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memperoleh gambaran tentang alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul
“Ayat Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy.
2. Menyusun model
bahan ajar dengan memanfaatkan hasil analisis unsur instrinsik alur cerita,
pelaku, dan latar novel yang berjudul “Ayat Ayat Cinta” Karya
Habiburrahman El Shirazy
E. Manfaat
Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat, terutama bagi penulis, Mahasiswa dan pembaca.
1. Manfaat bagi penulis
a. Manfaat
administratif yaitu administrati penelitian yang penulis lakukan bisa dijadikan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, di STKIP PGRI PONTIANAK.
b. Manfaat
teoritis yaitu menambah wawasan khususnya tentang masalah yang diteliti.
c. Manfaat praktis
yaitu bertambahnya pengalaman dalam melakukan penelitian khsusnya penelitian
kualitatif tentang unsur intrinsik novel (asli atau terjemahan)
2. Manfaat bagi Mahasisa
a. Mengetahui
kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
b. Menambah
keterampilan siswa dalam mengapresiasi karya sastra, (novel)
c. Menarik minat
baca siswa terhadap karya sastra, (novel)
3. Manfaat bagi pembaca
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam mempelajari unsur intrinsik dan ektrinsik suatu novel.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Pengertian
Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel,
cerita pendek, drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca
oleh para pembaca. Karya-karya modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan
juga berisi karya-karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di
dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya
yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar
tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan
hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja
dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga
memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel
adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan
mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang
baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya
novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting
memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel
hiburan terikat dengan pola-pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel
serius punya fungsi social, sedang novel hiburan cuma berfungsi personal. Novel
berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat
menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang
dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel
memikat dan orang mau cepat-cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan
atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda
karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda.
Definisi-definisi itu antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Novel adalah bentuk sastra yang
paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling
banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat.
2.
Novel adalah bentuk karya sastra
yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan.
3.
Novel merupakan karya sastra yang
mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua
saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya
sastra.
4.
Novel adalah karya sastra yang
berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik.
B. Unsur-Unsur
Novel
Novel
mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah:
1.
Unsur Intrinsik
Unsur
Intrinsik ini terdiri dari :
a.
Tema
Tema
merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel.
b.
Setting
Setting
merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini
meliputi waktu, tempat, sosial budaya.
c.
Sudut Pandang
Menurut
Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1)
Pengarang menggunakan sudut pandang
took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya
dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
2)
Pengarang mengunakan sudut pandang
tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam
cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3)
Pengarang menggunakan sudut pandang
impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia serba melihat, serba
mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu
mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
d.
Alur / Plot
Alur/plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur
dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa
bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita.
Sedangkan alur mundur (flash back
progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang
berlangsung.
e.
Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa
diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat
tinggal.
f.
Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominan dalam sebuah novel.
2.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah,
biografi pengarang, dan lain-lain, di luar unsur intrinsik. Unsur-unsur yang
ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur-unsur ini akan
membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra.
Misalnya: Kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang
kehidupan pengarang, latar belakang sosial pengarang, dsb.
a) Biografi Pengarang:
HABIBURRRAHMAN EL SHIRAZY, LAHIR DI
Semarang, pada hari Kamis, 30 september 1976. Memulai pendidikan menengahnya di
MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al
Anwar, Maranggen, Demak di bawah asuhan KH. Abdul Basir Hamzah. Pada tahun 1992
ia merantau ke Kota Budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah aliyah Program
khusus ( MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995 setelah itu melanjutkan
pengembangan intelektualnya ke Fak. Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas
Al-Azhar, Cairo dan selesai pada tahun 1999. Telah merampunmgkan
Postgraduate Diploma ( Pg. D ) S2 di The Institute for Islamic Studies in
Cairo yang didirikan oleh Imam al-Baiquri ( 2001 ). Profil karyanya pernah
menghiasi beberapa koran dan majalah, baik local maupun Nasional, seperti solo
Pos, Republika, Annida, saksi, sabili, Muslimah, dll.
Beberapa karya Kang Abik, baik yang sudah
maupun akan terbit, Ketika Cinta Berbuah Surga (Cetakan ke-2 MQS
Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Cetakan ke 2, Republika,
2005), Di Atas Sajadah Cinta (Cetakan ke-3, Basmala, 2005). Sekarang
merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening,
Dalam Mihrab Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Dari beberapa novel yang
sedang dirampungkannya itu, setelah kesuksesan Ayat-Ayat Cinta yang meledak dan
fenomenal, Kang abik, memilih akan segera meluncurkan novel Ketika Cinta
Bertasbih terlebih dahulu. Novel ini diperkirakan setebal 500 halaman dengan
setting Mesir- Indonesia ini semoga lebih baik dan lebih berkah.
b) Waktu Penciptaan : Negara Mesir
Khairo Al-Azhar
c) Situasi Penciptaan : Kebanyakan hal
yang menyedihkan saat Fahri di tuduh memperkosa seorang gadis Mesir yaitu
Noura, saat Maria Terbaring di rumah sakit, saat Fahri di Penjara dan terakhir
saat Maria meninggal dunia.
d) Karya Sejaman : tahun 2000, atau angkatan 2000
C. Unsur-unsur
Novel Sastra
Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai
beberapa unsur yang membedakan keduanya.
Unsur-unsur
novel sastra serius adalah sebagai berikut:
1.
Dalam tema, Karya sastra tidak hanya
berputara-putra dalam masalah cinta asmara muda-mudi belaka, ia membuka diri
terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan hidup manusia. Masalah
cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk sekedar menyusun plot cerita
belaka, sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu. Karya sastra :
Tidak berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami
secara mendalam dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya
berhubungan dengan kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.
2.
Kejadian atau pengalaman yang
diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah dialami oleh manusia
mana saja dan kapan saja karya sastra membicarakan hal – hal yang universal dan
nyata. Tidak membicarakan kejadian yang arti ficial (yang dibikin-bikin) dan
bersifat kebetulan.
3.
Sastra selalu bergerak, selalu segar
dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme, Penuh inovasi.
4.
Bahasa yang dipakai adalah bahasa
standar dan bukan silang atau mode sesaat.
Sedangkan
novel sastra hiburan juga mempunya unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Tema yang selalu hanya menceritakan
kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang lebih serius.
2.
Novel terlalu menekankan pada plot
cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem kehidupan dan unsur-unsur
novel lain.
3.
Biasanya cerita disampaikan dengan
gaya emosional cerita disusun dengan tujuan meruntuhkan air mata pembaca,
akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan kehidupan, dangkal,
tanpa pendalaman.
4.
Masalah yang dibahas kadang-kadang
juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi cerita hanya mungkin
terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.
5.
Karena cerita ditulis untuk konsumsi
massa, maka pengarang rata-rata tunduk pada hukum cerita konvensional, jarang
kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab demikian itu akan
meninggalkan masa pembacanya.
6.
Bahasa yang dipakai adalah bahasa
yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi kontenpores di Indonesia
pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hari amat berpengaruh dalam novel
jenis ini.
D. Nilai-nilai
yang terkandung dalam novel sastra
·
Nilai
Sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami
kehidupan manusia lain.
·
Nilai
Ethik
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel
yang isinya dapat memausiakan para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari
dan dihargai oleh para pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang
pengarang untuk menyempurnakan dirinya sebagai manusia.
·
Nilai
Hedorik
Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada
pembacanya sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan
·
Nilai
Spirit
Nialai
sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan
kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh
percaya akan dirinya sendiri.
·
Nilai
Koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa
orang harus membelinya sendiri, menyimpan dan diabadikan.
·
Nilai
Kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban
masyarakat, sehingga pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain
daerah.
E. Jenis
Novel Hiburan
Jenis
dari novel hiburan bermacam-macam menurut upaya, seperti:
1.
Novel detektif
2.
Novel romantis
3.
Novel misteri
4.
Novel Gothic
5.
Novel criminal
6.
Novel science fiction
Novel
hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan novel hiburan ini jauh
lebih banyak ditulis dan diterbitkan serta lebih banyak dibaca orang sebagai
pembaca untuk jenis novel hiburan ini jumlahnya amat banyak karena sifatnya
yang personal dan isinya hanya kenyataan semua dan gambaran fantasi pengarang
saja.
Novel
hiburan juga menceritakan hal-hal yang indah seperti cerita percintaan yang
sentimentil, sehingga pembaca sangat menyukainya. Novel hiburan ini juga
diperhatikan oleh para kritisi yang menyangkut masalah komersialnya, Novel ini
gemari oleh semua golongan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa,
baik laki-laki maupun dewasa.
BAB
III
ANALISIS
A. SINOPSIS
Sinopsis
adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari
sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut.
1.
Analisis pendekatan struktural novel ayat-ayat cinta
Ayat-ayat
cinta adalah sebuah novel 419 halaman yang ditulis oleh seorang novelis muda
Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia
adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air.
Sepintas lalu, novel iniseperti novel-novel Islami kebanyakan yang mencoba
menebarkan dakwah melalui sebuah karyaseni, namun setelah ditelaah lebih lanjut
ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel. Islami,
budaya dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda. Dengan kata lain,
novel inimerupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada
siapa saja yang inginmengetahui lebih banyak tentang Islam, khususnya buat para
kawula muda yang kelak akanmenjadi penerus bangsa.ayat-ayat cinta merupakan sebuah
novel tentang seorang santri salaf metropolis dan musafir yang haus
ilmu.keindahan cinta dibangun dibawah terang cahaya.
Unsur
intrinsik yang terdapat dalam novel ayat ayat cinta:
a) Tema cerita
Tema novel
mengandung tema cinta manusia pada manusia dan cinta manusia kepada Tuhan dan
Rasul-Nya yang diwujudkan dengan cara teguh menjaga keimanan berdasarkan
petunjuk-Nya.Ini adalah novel sastra yang
berhasil memadukan dakwah, tema cintayang romantis dan latar belakang budaya
suatu bangsa.
b) Setting
cerita
Cerita ini
terjadi di Kairo mesir Al-azhar (Negara Mesir Benua Afrika). flat, Masjid,
Restoran, Metro, Penjara Rumah sakit, Alexsandria.
c) Plot/Alur
Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju.
Yaitu alur yang peristiwanya berurutan mulai
dari cerita awal hingga akhir.
Contoh: Cerita
seseorang mulai dari kecil hingga dewasa
d)
Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel
ini adalah:
1. Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang
menghadang tujuan yang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2. Semakin banyak ilmu atau pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka
semakin banyak pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan
hati yang sabar dan yakin akanada hikmanya.
B.
HASIL ANALISIS
Tokoh-tokoh dan Perwatakan dalam novel ayat-ayat cinta
1. Fahri bin
Abdullah Shiddiq
Fahri adalah
sosok pria yang menjadi idaman para wanita dan direbutkan empat orang
perempuan. Ia baik, sopan, bertanggung jawab, penolong, rajin, Pintar, sabar,
terencana, tepat waktu, Ikhlas, Ulet, Penolong, sholeh, aktifis, pintar dalam
memimpin, lurus, penuh dengan target. Ia sangat menjunjung tinggi ajaran agama
yang dianutnya.
2. Maria
Maria adalah
seorang gadis Mesir yang manis, sopan dan baik budi pekertinya, Ceria, Suka
bergurau, rajin, Pintar, tapi fisiknya lemah, manja tertutup.Ia adalah seorang
gadis beragama kristen koptik yang aneh dan unik, karena walaupun Maria itu
seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang ada dalam Al-Quran dengan
baik yang belum tentu seorang Muslim mampu melakukannya, sifat unik Maria
adalah suka mendengar adzan. Maria adalah seorang nasrani yang sangat mengagumi
Islam.
3. Aisyah
Aisyah adalah
wanita yang kaya. Ia mempunyai perusahaan dan warisan dariorangtuanya, Orangnya
lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, serba mewah.
4. Noura
Noura adalah
seorang gadis yang malang, selalu menderita, tersiksa dan teraniayah, Orangnya
tertutup, sulit di tebak, pintar, tapi dia kejam, emosi, pendiam. noura di awal
cerita sifatnya baik kemudian ia berubah menjadi licik dan memfitnah fahri
karena ia sakit hati karena cintanya ditolak..
5. Bahadur
Bahadur adalah
seorang yang terkenal dengan julukan si Muka dingin karena ia selalu
berperangai kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan
putri bungsunya Noura, ia juga seorang pemabuk. Bahadur mempunyai watak yang
keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah yang selalu menjadi sasaran
kemarahannya. Bahadur juga dikenal amat kejam.
6. Nurul
Nurul adalah
sosok wanita Indonesia sejati. Ia sangat keibuan, sopan tutur katanya,
baik sifatnya, rajin, pintar, pemalu tidak terbuka, kaku, emosi, dan
sholeh.
7. Keluarga
Kristen Koptik
Keluarga ini
terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan duaorang anak mereka.
Maria dan
Yousef,mereka adalah tetangga Fahri. Keluarga ini mempunyaitoleransi yang
tinggi Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun antara keluarga
Fahri(Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin hubungan yang sangat baik.
Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri
terutama Maria. Seluruh anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri
dkk dan juga bersifat penolong.
8. Syaikh Utsman Abdul Fattah
seorang Syaikh yang cukup
tersohor di seantero Mesir.
kepadanya Fahri belajar tentang qiraah Sab’ah (membaca
Al-Qur’an dengan riwayat tujuh imam)
9. Ushul tafsir (ilmu tafsir paling pokok). Syaikh
Utsman sangat selektif dalam memilih murid.
10. Ashraf
Ashraf adalah
seorang pemuda mesir yang juga seorang Muslim ia sangat benci kepadaAmerika.
11. Allicia
Seorang
wartawan dari Amerika yang rasa ingin tau nya besar terhadap agama
islam.iadatang ke Mesir untuk menelitih lebih dalam tentang islam.
12. Madame
Syaima
Madame syaima
adalah istri bahadur, ibu tiri dari noura. Ia seorang ibu yang berhati lembut
merasa kasihan, iba dan pembela Noura.
C.
Ringkasan cerita
Dalam novel
ayat-ayat cinta menceritakan sosok mahasiswa S2 Universitas Al Azhar, Cairo
Mesir. Ia berasal dari Indonesia. Mahasiswa itu bernama Fahri bin Abdullah
Shiddiq. Fahri telah berada di Mesir selama tujuh tahun. Ia telah berhasil
menyelesaikan S1-nya dengan baik dan sekarang sedang melanjutkan S2. Fahri
adalah sosok pria yang menjadi idaman para wanita. Iabaik, sopan, bertanggung
jawab. Selama hidup di mesir, Fahri menyewa sebuah flat sederhanabersama
keempat temannya yaitu Saiful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Fahri dipercasya
menjadi kepala rumah tangga yang mengatur dsan bertanggung jawab atas flat dan
teman-temannya.Flat yang Fahri tempati berjumlah enam tingkat. Flat Fahri
terletak di lantai tiga. Untuk sampai ke flatnya harus menaiki anak tangga yang
begitu banyak karena disana tidak terdapat lift. Bagi Fahri, flat adalah tempat
berbagi suka dan duka setelah masjid. Di flatnya itu pula, fahri berkenalan
dengan gadis kristen koptik bernama Maria, mahasiswa universitas Cairo. Ia
anak sulung Tuan Boutros Rafael Girgis. Berasal dari keluarga besar
Girgis. Flat Maria berada tepat diatas flat Fahri dan teman-temannya. Keluarga
Maria memang sangat baik kepada Fahri dan teman-temannya. Bahkan hubungan Maria
dan Fahri bisa dibilang dekat. Seringkali Maria menitip sesuatu kepada fahri.
Maria juga senang memberi makanan atau minuman kepada Fahri.Menurut Fahri,
Maria adalah gadis yang baik dan unik. Dibilang unik karena Maria adalah
seorang nasrani yang sangat mengagumi Islam. Ia juga hafal dengan surat Maryam
dan surat Al-Maidah. Pernah suatu kali saat Fahri dan Maria sedang berada di
dalam metro, Maria menunjukkan kepada Fahri jika ia bisa mengaji. Maria juga tahu
tata cara mengaji yang didahului
dengan membaca ta’awudz dan basmalah. Meskipun Maria beragama Islam, ia meyakini
bahwa Al-Quran adalah kitab yang paling banyak dibaca orang. Al-Quran juga
sangat dimuliakan dan dihargai daripada kitab-kitab lainnya.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah:
1.
Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang
menghadang tujuanyang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2.
Semakin banyak ilmu / pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka
semakin banyak pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan
hati yang sabar dan yakin akanada hikmanya.
Kelebihan dan Kekurangan
1.
Kelebihan
a)
Bahasa yang
digunakan sungguh indah dan mudah dimengerti.
b)
Novel ini
mengandung nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup tinggi dan
sangat bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
c)
Dapat
memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang negeri seribu menara, Mesir.
d)
Novel ini
bukan sekedar novel cinta dan religi, tetapi juga novel politik, novel fiqih,
novel budaya, dan novel dakwah.
2.
Kekurangan
untuk
kategori novel islami, terdapat beberapa bahasa yang dianggap agak terlalu
vulgar.
3.
Kebermanfaatan
Sungguh novel
yang sangat menakjubkan! Novel ini mampu memberikan siraman rohani pada jiwa
yang kering. Selain sebagai hiburan, dengan membaca novel ini kita dapat
memperluas wawasan kita tentang kehidupan di Mesir. Kisah percintaan di
dalamnya pun tidak sembarang menceritakan kisah cinta. Tidak seperti sinetron
kebanyakan saat ini.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan
karya tulis yang berjudul “Novel Ayat Ayat Cinta)” ini, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Konsep pacaran dalam Islam
sebenarnya tidak ada. Namun, bukan berarti Islam tidak mengatur umatnya dalam
pergaulan antar lawan jenis. Diantara konsep yang ditawarkan adalah konsep
taaruf.
2. Diantara adab bergaul yang sesuai
dengan nilai-nilai keislaman yaitu menjaga mata dan tangan dari hal-hal yang
mampu membangkitkan nafsu syahwat.
3. Dari analisis yang dilakukan penulis terhadap
pemikiran Habiburrahman El-Shirazy dalam novel ayat ayat cinta tentang pacaran
dalam islam, maka dapat ditarik kesimpulan:
a. Melalui novel ayat ayat cinta, Kang
Abik menyadari telah terjadi salah persepsi tentang konsep pacaran yang terjadi
di dunia remaja saat ini dan ingin merubah pergeseran paradigma tersebut.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran paradigma pacaran di kalangan remaja di antaranya:
i. Kurangnya sosialisasi tentang gaya
pacaran yang sehat.
ii. Memudarnya nilai-nilai luhur budaya.
iii. Kurangnya peran orang tua dalam
memberikan pemahaman
pendidikan agama.
pendidikan agama.
B. SARAN
Adapun saran
yang penulis berikan ialah :
1. Diharapkan
para pembaca makalah ini dapat lebih mengenal dan mengetahui akan penokohan yang ada dalam makalah ini.
2. Hendaknya
mengambil hikmah dari isi novel ini sebagai salah satu acuan hidup para pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan
kelak.
3. Hendaknya
dapat meneladani sifat tokoh utama dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M.dkk.(1986).Buku
Materi Pokok Kesusastraan.Jakarta:Karunika
Majid, A.(2006).Perencanaan
Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya
Nurgiyantoro, B.(2007).Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Rosidi, A.1991.Ikhtisar
Sejarah Sastra.Bandung:Angkasa
Suharyati, N.S.(2007). Analisis Unsur Sastra Novel Pelabuhan
Hati Karya Titis Basino P.I Dan
Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Menganalisis Unsur Intrinsik Novel Indonesia
Di Kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar