IV.
SENSORIMOTOR
PENGERTIAN
SENSORIMOTOR
Sistem sensorimotor adalah sistem yang bertanggung
jawab untuk memproses informasi yang berhubungan dengan posisi tubuh dalam
melakukan gerakan. Diibaratkan sebuah perusahaan besar yang efisien yang
dikendalikan oleh perintah-perintah yang turun kebawah melalui
tingkatan-tingkatan hierarki (berjenjang) dari yang paling tinggi yaitu presdir
ke tingkat terendah yaitu pekerja. Komponen terdiri dari reseptor sensorik pada
sendi dan jaringan lunak yang mengirim sinyal ke otak melalui jalur saraf.
3 PRINSIP FUNGSI
SENSORIMOTOR
1.
Sistem sensorimotor Terorganisasi Secara Hierarki
Hierarki Sensorimotor dan
perusahaan cenderung terdiri tas unit-unit (struktur-struktur neurel atau
departemen-departemen) yang berbeda, yng masing-masing menjalankan fungsi yang
berbeda. Sistem hierarki yang bersifat
parel dan terorganisasi secarafungsional. Perbedaan utama antara sistem
sensirimotor adalah arah aliran informasi terutama mengalir naik melalui
hierarki dalam sistem sensorimotor,informasi bmengalir turun
2.
Output Motorik Dipandu Oleh Input Sensori
Organ-organ kesemimbangan,dan
reseptor-reseptor di kulit,otot,dan persendian semua-nya memantau respon-respon
tubung ,dan mereka mengumpanbalikkan informasi itu ke dalam sirkuit-sirkuit
sensirimotor. Upan balik sensori adalah ballastic
moveements (gerak balistik) gerak-gerakan pendek,all-or-none,dan
berkecepatan tinggi seperti menepuk lalat
3.
Belajar Mengubah Siftat dan Lokus Kontrol
Sensorimotor
Selama tahap-tahap belajar
motorik,setiap respons individu dikerjakan di bawah kontrol yang
disadari,kemudian setelah banyak latihan,respons-respons individual menjadi
terorganisasi menjadi sekuensi-sekuensi tindakan yang terintegrasi secara
berkesinabungan yang mengalir lancar dan disesuaikan oleh umpan balik sensori
tanpa regulasi sadar
Korteks Asosiasi Sensorimotor terdiri dari 2:
1.
Korteks Asosiasi
Prietal Posterior
(porsi neokorteks parieteal yang letaknya posterior terhadp korteks
somatosensori primer) berperan penting dalam mengintergarasikan kedu macam
informsi ini dan dalam mengarahkan perhatian (lihat andresen dan buneo,2003:
Macaluso,Driverd dan Frith,2003

Apraxia :
gangguan
gerakan disegaja yang tidak dapat diartibusikan pada sebuah defidit motorik
sederahana (misalnya pada kelumpuan atau kelemahan)atau pada defisit apapu
dalam komprehensi atau motivasi
Contraletral
neglect : Gangguan pada kemampuan pasien untuk merespons
stimuli pada satu sisi tubuh yang berlawanan(kotralateral) dengan sisi lesi
otak,tanpa disertai adanya defisit sensorik atau dfisit motorik sederhana



Korteks Motrik Sekunder
Korteks Motorik Primer

Serebelum dan
Ganglia Basalis
•
Serebelum
•
Serembelum menerima informasi dari korteks motorik
primer dan sekunder,informasi tentang sinyal-sinyal motorik yng turun dari
nuklei motorik batang otak dan umpan balik dari respons-respons motorik melalui
sistem somatosensorik dan vestibuler
•
Ganglia Basalis
•
Ganglia baslis tidak mengandung neuron sebanyak
serebelum,tetapi dalam arti tertentu mereka lebih kompleks.anatomi ganglia
basalis menunjukkan bahwa,seperti halnya sebelum,mereka menjalankan fungsi
modulatorik

Traktus
kortikospinal DanTraktus kortikorubrospinal dorsolateral
•
sebuah kelompok akson yang berjalan turun dari
korteks motorik primer melalui meddulary pyramids(piramid medula)dua
tonjiolan diatas permukaan ventralmedula- alau berdekusasia dan terus berjlan
turun dalam white matter (jaringan saraf)spinal dorsolateral.
•
turun dari korteks motorik primer bersinapsis di red
nucleusotak tengah akson- akson neuron di nuekleus merah lalu berdekusasia
dan berjalan turun melalui medula,yang sebagian diantar meraka berakhir di
nueklea saraf-saraf kranial yang mengontrol otot-otot wajah.sisanya terus
berjalan turun di porsi dosorateral sumsum tulang belakan

Akson-akson panjang traktus
kortikospinal ventromedial berjalan turun secara ipsilateral dari korteks
motorik primer langsung kedaerah-daerah ventromedial white matter sumsum
tulang belakang.saat massing-masing akson traktus kortikuspinal ventromedialberjalan
turun,ia bercabang-cabang secara menyebar dan menginervasi sirkuit-sirkuit
interneurn dibeberapa segmen.

Terdiri atas akson-akson
korteks motorik yang masuk kedalam jaringan struktur-struktur batak akson.Ada 4
strutur tersebut yaitu:
- Tektum
- nukleus
vestibuer
- formsi
retikuler
- Nuklei
motorik saraf-saraf kranial yg mengontrol otot-otot wajah


















V.
Tidur,
Mimpi, dan Ritme Sirkadian
•
Kebanyakan orang tidur selama lebih dari 175.000
perjam selama hidup
•
Pikirkan bagaimana kehidupan anda akan berubah, bila
anda tidur 5 jam dan bukan 8 jam permalam.
Tidur
didefenisikan sebagai
suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan
pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya.
2
Macam
Tidur
• Rapid Eye Movement (REM)
• Periode tidur yang ditandai
dengan pergerakan mata, hilangnya kekuatan otot dan mimpi yang tampak nyata.
REM disebut juga aktivitas otak yang tinggi dalam tubuh yang lumpuh atau
paradoks.
• Non rapid Eye Movement (NREM)
• Tahap tidur yang tenang. Yang
ditandai dengan denyut jantung dan frekuensi pernapasan yang stabil dan lambat
serta tekanan darah yang rendah.
Tipe NREM dibagi
dalam 4 stadium yaitu:
•
Tidur stadium Satu. Fase ini merupakan antara fase
terjaga dan fase awal tidur. Fase ini didapatkan kelopak mata tertutup, tonus
otot berkurang dan tampak gerakan bola mata kekanan dan kekiri. Fase ini hanya
berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali dibangunkan. Gambaran EEG biasanya
terdiri dari gelombang campuran alfa, betha dan kadang gelombang theta dengan
amplitudo yang rendah.
•
Tidur stadium dua Pada fase ini didapatkan bola mata
berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase
pertama. Gambaran EEG terdiri dari gelombang theta simetris. Terlihat adanya
gelombang sleep spindle, gelombang verteks dan komplek K
•
Tidur stadium tiga Fase ini tidur lebih dalam dari
fase sebelumnya. Gambaran EEG terdapat lebih banyak gelombang delta simetris
antara 25%-50% serta tampak gelombang sleep spindle.
•
Tidur stadium empat Merupakan tidur yang dalam serta
sukar dibangunkan. Gambaran EEG didominasi oleh gelombang delta sampai 50%
tampak gelombang sleep spindle.
Dua macam teori yang
berkaitan dengan tidur :
1.
Recuperation
theories of sleep ( teori-teori rekuperasi tentang tidur) adalah bahwa bangun mendisrupsi stabilitas fisiologis internal tubuh dengan cara tertentu dan
tidur dibutuhkan untuk memulihkannya.
2.
Circadian
theories of sleep (teori-teori
sirkadian tentang tidur) adalah tidur bukan reaksi terhadap efek-efek disruptif
bangun, tetapi sebagai akibat mekanisme timing internal 24 jam (circadian
berarti berlangsung kira-kira 1 hari) artinya manusia semuanya terprogram untuk
tidur di malam hari terlepas dari apapun yang terjadi pada diri kita di siang
hari.
Ritme Electroencephalogram
Gelombang beta – gelombang beta memiliki frekuensi sebesar
13 sampai 30 siklus, dan terjadi ketika dalam keadaan sadar.
Gelombang alpha – gelombang alpha memiliki frekuensi
sebesar 8 sampai 13 siklus per detik. Gelombang ini hanya terjadi ketika dalam
keadaan sadar sepenuhnya ataupun dengan saat mata tertutup.
Gelombang theta – Seperti gelombang delta, gelombang theta
terjadi dalam fase tidur, dan memiliki 4 sampai 8 siklus per detik.
Gelombang delta – gelombang delta terjadi ketika tidur.
Gelombang ini juga umum ditemukan pada anak kecil. Gelombang delta memiliki
frekuensi sebesar 0.5 sampai 4 siklus.

3
bagian
OTAK yang terlibat dalam TIDUR
1.
Hipotalamus


2.
Sistem
Pengaktifan Retikuler (Reticular Activating System)

SISTEM RETIKULAR adalah jaringan sirkuit neural
yang membentang dari otak bagian bawah hingga talamus, menyeberang melalui
struktur sentral core.
Berfungsi meningkatkan PERHATIAN
(attention) & KEWASPADAAN (alertness) otak. Selanjutnya muncul sinyal untuk
membuat gerakan.
3.
Sistem
Pengaktifan Retikuler (Reticular Activating System)

Tingkat aktivitas yang rendah pada formasi retikuler menghasilkan tidur
sebaliknya tingkat aktivitas yang tinggi menghasilkan keadaan terjaga.
4.
Otak
Nuklei Tidur REM Retikuler
•
Daerah otak
ke-4 yang mengontrol Tidur-REM merupakan bagian formasi retikuler kaudal.
Tidur-REM dikontrol oleh berbagai macam nuklei yang tersebar di sekujur formasi
retikuler kaudal. Setiap tempat bertanggung jawab untuk mengontrol salah satu
indeks utama Tidur-REM.
•
Tempat - tempat tersebut antara lain seperti :
§ Tempat untuk mengurangi ketegangan otot batang tubuh
§ Tempat untuk desinkronisasi EEG (electroencephalograph)
§ Tempat untuk gerakan mata cepat dibawah kelopak mata
Obat-obatan yang mempengaruhi tidur
Obat
Hipnotik
obat yang meningkatkan tidur
obat yang meningkatkan tidur
Benzodiasepines
Indikasi untuk menangani kecemasan.
Efek
jangka pendek :
• Meningkatkan rasa kantuk
• Mengurangi waktu tidur
• Meningkatkan waktu tidur total
Empat
komplikasi yang terkait penggunaan kronis :
• Toleransi berkembang terhadap
efek Benzodiasepines
• Penghentian menyebabkan
insomnia
• Bersifat adiktif
• Mendistorsi pola tidur normal
Obat
AntiHipnotik
obat yang mengurangi tidur
obat yang mengurangi tidur
Stimulan
& Anti Depresan
Indikasi untuk meningkatkan aktivitas katekolamin
dengan meningkatkan pelepasannya atau dengan memblokir reuptakenya dari
sinapsis.
Efek
jangka pendek :
Dapat menekan tidur REM secara total, bahkan dengan
dosis yang hanya memiliki efek kecil pada waktu tidur secara total.
MELATONIN
•
Melatonin adalah hormon yang disekresikan oleh
kelenjar pineal di otak. Hormon ini membantu mengatur hormon-hormon lain dan
mempertahankan ritme sirkadian tubuh.
•
Ketika gelap, tubuh menghasilkan lebih banyak
melatonin, ketika terang produksi melatonin menurun. Terkena cahaya terang di
malam hari atau cahaya terlalu sedikit di siang hari bisa mengganggu siklus
normal melatonin.
•
Melatonin juga membantu mengontrol waktu dan
pelepasan hormon reproduksi wanita.
Membantu menentukan kapan seorang wanita mulai mengalami menstruasi,
frekuensi dan durasi siklus menstruasi, dan ketika seorang wanita berhenti
menstruasi (menopause).
Gangguan tidur
• INSOMNIA ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan tidur, baik itu secara kualitas maupun kuantitas. Penyebab
paling sering oleh perasaan gundah atau gelisah.
• HIPERSOMNIA kebalikan dari
insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini
dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf,
gangguan pada hati atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (hipertiroidisme). Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untuk menghindari tanggung jawab siang hari.
Apnea tidur
• apnea tidur adalah terganggunya
pernapasan karena dinding tenggorokan yang rileks dan menyempit ketika kita
sedang tidur. Saat tidur, otot-otot tenggorokan menjadi rileks dan lemas.
Biasanya pelemasan otot tenggorokan ini tidak berpengaruh pada kebanyakan
orang, tapi bagi penderita apnea tidur, otot menjadi terlalu lemas hingga
menyebabkan penyempitan atau bahkan menutup saluran udara.
• Apnea tidur terjadi pada malam
hari, disebabkan diagnosis Imsomnia. Siang hari sering merasa mengantuk. Sering
terbangun dimalam hari
• Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai
serangan tidur, di mana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaan sadar.
Hampir sepanjang waktu ia mengantuk. Rasa kantuk biasanya hilang setelah tidur
selama 15 menit, tetapi dalam waktu singkat kantuk sudah menyerang kembali.
Sebaliknya di malam hari, banyak penderita narkolepsi yang mengeluh tidak dapat
tidur.
• Katapleksi berarti tidak dapat bergerak (imobilisasi)
atau paralisis yang bersifat sementara. Katapleksi memperlihatkan serangan
paroksismal dimana terdapat kehilangan tonus otot tanpa disertai penurunan
kesadaran. Katapleksi biasanya berhubungan dengan narcoleptic attacks
(paroxyms of sleep).
Efek kurang tidur dalam jangka panjang
• Gangguan sistem saraf pusat.
• Gangguan konsentrasi dan gangguan
fungsi kognitif secara keseluruhan.
• Mengalami Efek tidur mikro,
penyebab umum kecelakaan.
• Menurunkan system kekebalan
tubuh.
• Meningkatkan gangguan Sistem
pernapasan.
• Kenaikan berat badan.
• Menyebabkan masalah pada Sistem
kardiovaskular (peredaran darah tidak stabil, jantung berdebar lebih kencang)
Mimpi
Mimpi adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran,
pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama
saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM
sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya
mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya
adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi
demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih
berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta
mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.
Mengapa Kita Mimpi?
Bila seorang dibangunkan pada
tidur REM biasanya mengatakan dia dalam mimpi dan dia dapat mengingat dengan
jelas apa mimpinya. Mimpi dapat dipengaruhi oleh kejadian disekitar orang
tersebut tidur.
Misalnya seorang dalam tidur
REM, dipunggungnya ditempeli air es, dia akan bercerita bermimpi sedang
menolong orang yang tenggelam dalam air. Menurut riset tentang tidur yang dilaporkan oleh Piere Maquet dalam
majalah Science 2 Nov 2001, temyata tidur berperanan dalam proses belajar dan
mengingat. Dan oleh Jerome M. Siegel dalam terbitan yang sama menyatakan bahwa
tidur REM (waktu mimpi terjadi) merupakan waktu untuk konsolidasi ingatan.
Macam
– macam Mimpi
1. Mimpi
sebagai Keinginan-keinginan yang Tidak Disadari
Menurut teori psikoanalisis mengenai mimpi, mimpi
memungkinkan seseorang memenuhi keinginan dan hasrat yang terlarang atau tidak
realistis yang dipaksakan masuk ke dalam bagian ketidaksadaran di dalam
pikiran. Menurut Sigmund Freud, mimpi dapat mengekspresikan semua hasrat dan
keinginan terpendam, yang sering kali merupakan sesuatu yang terkait dengan
seksualitas dan kekerasan.Dalam mimpi segala pikiran dan objek tampil dalam
bentuk simbolis. Freud berpendapat, untuk memahami mimpi maka harus bisa membedakan antara isi manifest, yaitu aspek-aspek yang dialami secara
sadarselama waktu tidur yang mungkin dapat diingat ketika terbangun, dari isi
laten, yaitu harapan dan pikiran-pikiran yang tidak disadari dan diekspresikan
dalam bentuk simbolis.
2.
Mimpi sebagai Usaha Mengatasi
Masalah.
Dalam pendekatan berfokus pada masalah terhadap
mimpi berpendapat bahwa mimpi menyatakan tema utama yang menjadi kepedulian.
Mimpi bahkan dapat membantu mengatasi masalah dan menghadapi isu emosional
terutama pada saat krisis.
3.
Mimpi sebagai Proses Berpikir.
Dalam pendekatan kognitif dari mimpi, mimpi secara
sederhana merupakan modifikasi dari aktivitas kognitif yang terjadi saat
terbangun. Dalam mimpi, dibangun simulasi yang masuk akal dari dunia nyata
menggunakan jenis ingatan, pengetahuan, metafora, dan anggapan-anggapan
mengenai dunia yang sama seperti ketika tidak tertidur. Menurut pandangan ini,
otak melakukan aktivitas atau kerja sejenis dengan yang dilakukan saat terjaga.
Itulah yang menyebabkan bahwa beberapa bagian dari korteks serebral yang
terlibat dalam proses persepsi dan kognisi sangat aktif pada saat bermimpi.
4.
Mimpi sebagai Interpretasi dari
Aktivitas Otak.
Dalam teori aktivasi-sintesis (activation-synthesis
theory) yang didasarkan pada penelitian fisiologis, mimpi merupakan hasil dari
neuron-neuron bagian bawah otak (pons) yang bekerja secara spontan selama tidur
REM. Saraf-saraf ini mengatur gerakan mata, wajah, keseimbangan, dan juga
psotur tubuh, dan mereka mengirimkan pesan kepada bagian sensorik maupun
motorik yang bertanggung jawab atas pemrosesan visual dan perilaku yang
disengaja selama terjaga.
Menguji Kepercayaan-Keperyaan yang Lazim tentang Mimpi
korelasi yang tinggi antara
tidur REM dan ingatan tentang mimpi memberikan kesempatan untuk menguji
beberapa kepercayaan yang lazim tentang mimpi.berikut ini adalah lima
kepercayaan yang pertama kali diuji.
1. Banyak orang percaya bahwa
stimuli eksternal dapat masuk ke dalam mimpi.
Dement dan wol-pert (1958)
memercikkan air kepada subjek-subjek yang sedang tidur REM selama beberapa
menit,dan beberapa detik setelah percikan itu setiap subjek dibangunkan. Di 14
dari 33 kasus, air itu dimasukkan ke dalam laporan mimpi.
Contohnya : saya sedang berjalan di belakang pemain utama perempuannya ketika ia tiba-tiba jatuh pingsan dan air terperik ketubuhnya.saya menabraknya dan air itu memercik ke tubuhnya.saya menabraknya dan air itu memerciki punggung dan kepala saya. Atabnya ternyata bocor....saya mendongakkan kepala dan ada sebuah lubang di atap. Saya menarik tubuhnya kesamping panggung dan mulai menarik tirai panggung. Setelah itu saya bangun.
Contohnya : saya sedang berjalan di belakang pemain utama perempuannya ketika ia tiba-tiba jatuh pingsan dan air terperik ketubuhnya.saya menabraknya dan air itu memercik ke tubuhnya.saya menabraknya dan air itu memerciki punggung dan kepala saya. Atabnya ternyata bocor....saya mendongakkan kepala dan ada sebuah lubang di atap. Saya menarik tubuhnya kesamping panggung dan mulai menarik tirai panggung. Setelah itu saya bangun.
2. Sebagian orang percaya bahwa
mimpi hanya berlangsung sangat sebentar,tetapi hanya berlangsung
sebentar,tetapi penelitian menunjukan bahwa mimpi berjalan sesuai “waktu riil”.
Dalam sebuah studi (Detmen & kleitmen 1957),para subjek dibangunkan 5 atau
15 menit setelah di mulainya sebuah episode REM dan diminta memutuskan
berdasarkan durasi kejadian – kejadian dalam mimpinya apakah mereka bermimpi
selama 5 atau 15 menit. Jawaban yang benar sebanyak 92 dari 111 kasus.
3. Sebagian orang mengatakan bahwa
mereka tidak pernah mimpi. Akan tetapi, orang ini tidur REM sebanyak para
pemimpin normal. Selain itu,mereka melaporkan mimpi bila mereka dibandingkan
selama episode REM (Goodenough et aaal.1959), meskipun frekuensinya lebih kecil
dibanding para pemimpin normal.
4. Ereksi penis biasanya diasumsikan sebagai indikasi
mimpi dengan kandungan seksual. Akan tetapi,ereksi tidak lebih komplet selama
mimpi dengan kangdungan seksual dibanding selama mimpi tanpa kandungan seksual
( Karacan et al., 1966) . Bahkan,bayi-bayi mengalami ereksi penis terkait REM .
5. Kebanyakan orang percaya bahwa sleeptalking
(somnilaquy,berbicara dalam tidur) dalam sleepwalking (sombabulism,berjalan
dalam tidur) hanya terjadi selama bermimpi. Hal itu tidak benar ( lihat
Dyken,Yamada,& Lin-Dyken,2001). Berjalan dalam tidur
biasanya terjadi selama tidur tahap 3 atau 4,dan tidak pernah terjadi
selama bermimpi ,sementara otot-otot batang tubuh cenderung sama sekali relaks. Berbicara dalam tidur tidak
memilik hunbungan khusus dengan tidur
REM- hal itu dapat terjadi ditahap manapun
tetapi sering terjadi selama
transisi keadaan bangun
Interpretasi Mimpi
Freud percaya bahwa mimpi dipicu oleh keinginan
yang tidak dapat diterima,seringkali bersifat seksual, yang ditekan. Ia
mengatakan bahwa karena mimpi mempretasikan keinginan - keinginan yang tidak
dapat diterima,maka mimpi yang kita alami (mimpi manifes) semata-mata merupakan
versi terelubung dari impian – impian riiil(mimpi laten). Sebuah sensor tak
sadar menutupi dan mengurangi informasi dari impian nyata sehingga dapat terus
memikulnya. Oleh karena itu, freud menyimpulkan bahwa salah satu kunci untu
memahami dan menangani masalah psikologis mereka adalah dengan memaparkan makna
mimpi laten melalui interpretasi
mimpi-mimpi manifesnya. Teori mimpi freud telah menjadi dasar bagi banyak
cerita menarik, akibatnya teori itu masih terus disebarluaskan ke publik secara
umum melalui media hiburan dan komunikasi, seolah-olah hal itu nyata. Banyak
yang menerima gagasan bahwa mimpi terdorong kepermukaan dari bawah-sadar yang
bermasalah dan bahwa mereka mempretasikan pikiran dan keinginan yang ditekan.
Modern untuk teori mimpi freudian adalah
activition-synthesis theory (teori sintesis aktivasi) teori ini berdasarkan
observasi bahwa, selama tidur REM, banyak sirkuit batang-otak yang menjadi
aktif dan korteks serebral dengan
sinyal-sinyal neural.
Esensi activition-synthesis theory adalah
informasi yang dipasok ke korteks selama tidur REM kebanyakan acak dan bahwa
mimpi yang dihasilkan adalah upaya korteks untuk memahami sinyal acak itu.
teori sintesi aktivasi tidak menyangkal bahwa mimpi memiliki makna, tetepi
teori ini berbeda dengan teori freudian dalam hal letak makna itu ditempatkan.
Para pemimpi Hobson mengungkapkan dirinya sendiri
melalui apa yang mereka tambahkan pada sinyal-sinyal acak batang-otak yang
campur aduk untuk menciptakan sebuah cerita yang koheren.
Ritme sirkadian
Ritme sirkadian adalah proses biologis yang menunjukkan
osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam.

•
Istilah sirkadian berasal dari
bahasa Latin circa, yang berarti "sekitar" (atau
"kira-kira"), dandiem atau dies, yang berarti
"hari".
Empat kriteria umum irama biologis untuk dapat di katakan
sirkadian
•
Ritme tersebut berulang satu kali sehari (suatu
ritme memliliki periode 24 jam). Agar dapat melacak waktu dalam sehari,
jam harus berada di titik yang sama pada waktu yang sama setiap hari, misalnya
berulang setiap 24 jam.
•
Ritme tersebut bertahan tanpa adanya isyarat
eksternal (endogen). Ritme tersebut tetap dalam kondisi konstan dengan
jangka waktu sekitar 24 jam. Alasan dari kriteria ini adalah untuk membedakan
ritme sirkadian dari tanggapan sederhana ke isyarat eksternal sehari-hari.
•
Ritme tersebut dapat disesuaikan agar sesuai dengan
waktu setempat (entrainable). Ritme tersebut dapat direset dengan
pemaparan terhadap rangsangan eksternal (seperti cahaya dan panas), sebuah
proses yang disebut entrainment
•
Ritme tersebut mempertahankan periodisitas sirkadian
pada rentang suhu fisiologis, ritme tersebut menunjukkan kompensasi
suhu. Beberapa organisme hidup dalam berbagai suhu, dan perbedaan energi
panas akan mempengaruhi kinetika dari semua proses molekul
dalam sel. Guna melacak waktu, jam sirkadian pada organisme harus
mempertahankan periodisitas sekitar 24 jam meskipun kinetiknya berubah, suatu
hal yang dikenal sebagai kompensasi suhu.
Siklus Tidur-Bangun Sirkadian Free-Running

Jet lag

Gejala gejala tanda orang yang mengalami jet lag
Selain kelelahan dan insomnia, penderita jet lag
mungkin mengalami sejumlah gejala fisik dan emosional seperti kecemasan,
sembelit, diare, kebingungan, dehidrasi, sakit kepala, lekas marah, mual,
berkeringat, gangguan koordinasi, pusing, dan bahkan kehilangan memori.