I.
Pengantar
Biopsikologi
• Studi biologi prilaku memiliki sejarah yang panjang,
tetapi biopsikologi saat itu belum menjadi disiplin neurosains pada abad ke-20.
• Penerbitan buku Organizational of behaviour pada tahun
1949 oleh D.O Hebb memainkan peran kunci untuk munculnya BIOPSIKOLOGI.
• Dalam bukunya Hebb mengembangkan teori komprehensif yang
pertama tentang bagaimana fenomena kompleks, seperti persepsi, emosi, pikiran
dan ingatan, mungkin diproduksi oleh aktivitas Otak.
• BIOPSIKOLOGI, adalah studi ilmiah tentang biologi prilaku
PSIKOLOGI, adalah
studi Ilmiah tentang Prilaku – studi ilmiah tentang berbagai overt
activities(kegiatan yang kasat-mata)dari organisme maupun proses-proses
internal yang dianggap mendasarinya, seperti : belajar, ingatan, motivasi, persepsi,
dan emosi)
• Biopsikologi merupakan pakar neurosain yang mengusung
tentang pengetahuan prilaku.
• Dalam biopsikologi ini , maksud utama sistem syaraf
adalah untuk menghasilkan dan mengendalikan prilaku.
• Biopsikologi menyatukan pengetahuan dari disiplin-disiplin
neurosains lainnya dan menerapkannya pada studi tentang prilaku.
Beberapa
Neurosains yang saling terkait
q Neuroanatomi ; studi tentang struktur fungsi saraf
q Neurokimia ; studi tentang dasar-dasar kimiawi untuk
aktivitas neural
q Neuroendronkinologi ; studi tentang interaksi antara
sistem saraf dan sistem endokrin.
q Neuropatologi : studi tentang gangguan sistem saraf
q Neurofarmakologi ; studi tentang efek obat-obatan pada
aktifitas neural
q Neurofisiologi ;studi tentang fungsi danktifitas sistem
saraf.
Ada 6 Divisi Biopsikologi
- Psikologi
Fisiologis, kajian tentang mekanisme mekanisme neural prilaku dengan
memanipulasi sistem saraf binatang non manusia dalam eksperimen kontrol
- Psikofarmakologi, kajian tentang efek obat-obatan pada
otak dan prilaku
- Neuropsikologi,
kajian tentang efek psikologis kerusakan otak pada pasien-pasien manusia.
Tipe Penelitian Yang menjadi Ciri Pendekatan Biopsikologi
Ada 3 dimensi utama dalam penelitian Biopsikologi :
1. Subjek penelitannya bisa manusia atau non manusia
2. Penelitian bisa
berbentuk eksperimen formal atau studi non eksperiment
3.
Peneltian ini bisa murni atau terapan
Keunggulan Manusia
- Dapat
mengikuti instruksi
- Mampu
menceritakan pengalaman subjektif
- Mampu
bersosialisasi
Perbedaan
Otak Manusia dan Non Manusia
• Otak dan prilaku non manusia lebih sderhana dibandingkan subjek manusia.
• Insight, manusia lebih memiliki ini dari pada non manusia
• Lebih menguntungkan non manusia untuk digunakan sebagai
penelitian dari pada manusia.
Ø Para Biopsikologi mencoba untuk menjelaskan cara kerja
Otak yang tidak dapat dipelajari , dengan menggunakan metode Inferensi
Ilmiah.
Ø Inferensi ilmial merupakan metode-metode yang digunakan para biopsikologi
dan para ilmuwan lainnya untuk mengkaji sesuatu yang tidak dapat diobservasi.
Untuk
megilustrasikan inferensi ilmiah, mari sama-sama kita ilustrasikan
Tempatkan telapak tangan Anda didepan wajah
lalu masukkan gambarnya keretina dengan
menggerakkan mata Anda dan Tangan Anda sekaligus
Anda akan melihat bahwa
hanya gerakan –gerakan retinal image (gambar yang masuk di retina )
diterjemahkan menjadi penglihatan
gerakan dan sisanya dipersepsikan sebagai gerakan.
Coba sekarang tutup sebelah mata Anda, lalalu putar sebelah mata
Anda yang terbuka , sedikit keatas dengan menekan lembut kelopak bawah mata
Anda dengan Ujung jari.
Apa yang Anda lihat ?
Anda akan melihat semua
benda yang berada dalam medan penglihatan
Anda bergerak turun.
Mengapa bisa demikian ?
Hal ini dikarenakan
Mekanisme Otak yang bertanggung jawab untuk persepsi gerakan tidak mempertimbangkan gerakan mata yang
dihasilkan secara aktif dari otak ke otot mata. Bukan sinyal yang
dihasilkan secara pasif oleh alat alat
eksternal (misalnya ujung jari Anda)
Ketika mata Anda
digerakkan secara pasif, otak Anda mengasumsikan bahwa mata Anda tetap diam dan
mengatribusikan gerakan retinal image Anda kegerakan objek-objek yang terdapat
dalam medan penglihatan.
II.
Hubungan antara otak dan fikiran
OTAK
MANUSIA

1.
pusat sistem saraf (Central Nervous
System, CNS)
-
memiliki volume sekitar 1.350 cc
-
terdiri atas 100 juta sel saraf atau
neuron
2.
Otak dan sel saraf didalamnya dipercaya
dapat mempengaruhi kognisi manusia
-
otak mempengaruhi perkembangan psikologi
kognitif
-
Otak juga bertanggung jawab atas fungsi
seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk
pembelajaran lainnya
3.
Otak memiliki dua tipe sel
-
Neuronàjaringan yang
berfungsi meneruskan stimulus/informasi antar neuron dan meneruskannya pula ke
otot penggerak
-
Gliaàpada dasarnya
sama dengan neuron, yaitu meneruskan informasi tetapi glia tidak mampu
meneruskan informasi dengan jarak yang
sangat jauh.

1.
Frontal
lobe berfungsi untuk mengatur gerak otot,perasaan dan menimbang suatu keaadan,
seperti saat mengambil keputusan, jika rusak maka akan terganggung dalam hal
seksual. Dan perhatian.
2.
Pariental
lobe berfungsi untuk memproses informasi seperti sentuhan,rasa,suhu,gerak tubuh
dan sebagainya. Jika rusak bermasalah dalam memori verbal.
3.
Occipital
lobe berfungsi untuk mengatur proses informasi penglihatan, jika terjadi
kerusakan maka menyebabkan buta warna,kat-kata dan objek.
4.
Temporal
lobe berfungsi untuk mengatur hasrat,nafsu dan naluri, menafsirkan bahasa yg
kita dengar
Fungsi Otak manusia
terdiri dari tiga bagian :
1.
Cerebrum (otak besar)
Bagian otak yang paling besar, dan memiliki lipatan-lipatan. Cerebrum menerima pesan dari seluruh alat indera dan memiliki beberapa fungsi seperti : memori, berpikir, atau merasa. Sebagai pusat kontrol otot dan kepribadian. Beberapa fungsi cerebrum bersifat sadar atau dapat dikontrol.
Bagian otak yang paling besar, dan memiliki lipatan-lipatan. Cerebrum menerima pesan dari seluruh alat indera dan memiliki beberapa fungsi seperti : memori, berpikir, atau merasa. Sebagai pusat kontrol otot dan kepribadian. Beberapa fungsi cerebrum bersifat sadar atau dapat dikontrol.
2.
Cerebellum (otak kecil)
Berfungsi menjaga keseimbangan gerak tubuh. Semua saraf yang masuk dan meninggalkan otak yang berasal dari dan menuju ke otot mengirim pesan ke cerebellum. Kerjanya bersifat refleks dan tidak dapat dikontrol
Berfungsi menjaga keseimbangan gerak tubuh. Semua saraf yang masuk dan meninggalkan otak yang berasal dari dan menuju ke otot mengirim pesan ke cerebellum. Kerjanya bersifat refleks dan tidak dapat dikontrol
3.
Medulla oblongata
mirip dengan sumsum tulang belakang, tetapi fungsinya sangat berbeda. Medulla oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Semua pekerjaan yang ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar kesadaran.
mirip dengan sumsum tulang belakang, tetapi fungsinya sangat berbeda. Medulla oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Semua pekerjaan yang ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar kesadaran.
1. CEREBRUM (OTAK BESAR)

• Terdiri dari 4 lobus
-
Frontal
-
Parietal
-
Occipital
-
Temporal
•
Terdiri dari
dua hemisphere / belahan
- Otak kanan
- Otak kiri
PEMBAGIAN
OTAK BESAR
1.
OTAK KANAN
•
Perkembangan
emosi (emotional quotient, EQ). Hubungan antar manusia (sosialisasi).
•
Perkembangan
intuitif seni (menari, melukis, menyanyi dan lain-lain).
•
Pusat khayalan
dan kreativitas. Berpikir lateral dan tidak terstruktur.
•
Tidak
memikirkan hal-hal secara detail
•
Daya ingat panjang (long term memory)
- OTAK
KIRI
•
(memori jangka pendek). Pusat
perkembangan logika dan rasio (seperti matematika).
•
Berpikir secara sistematis.
•
Bahasa verbal. Berpikir linear dan
terstruktur. Berpikir analisis dan bertahap.
•
Cara berpikirnya short term memory
2. CEREBELLUM

• Bertugas: menjaga
keseimbangan
• Menampilkan
kegiatan kompleks tanpa berfikir:
berjalan, berenang, naik sepeda
•
Bila
terjadi kerusakan otak kecil:
Ø diperlukan
konsentrasi penuh untuk melakukan kegiatan atau bahkan tidak dapat melakukan
sama sekali.
Ø Kehilangan
kendali otot
Ø jalannya sempoyongan
3. Medulla
Oblongata

• Medulla
oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol denyut jantung,
pernapasan, dan tekanan darah.
• Semua
pekerjaan yang ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar kesadaran.
SISTEM LIMBIK

Sistem Limbik penting bagi
• pembelajaran
• ingatan
jangka pendek
• menjaga
homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah).
• emosi
SISTEM
LIMBIK TERDIRI DARI:

• Hippothalamus
: operator
• Amygdala
: bagaimana menyimpan informasi dan pengolahan emosi
• Hippocampus
: pemrosesan dan penyimpanan informasi
• Kelenjar
pituatri : mengatur skelenjar endokrin
1.
hippothalamus

• berukuran
kecil (besarnya hanya sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram,
• Mengatur
hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi,
tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar
pituitari).
• Hipotalamus
adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana
yang tidak, misalnya kapan kita lapar.
2.
amygdale

•
Amygdala merupakan bagian dari otak yang
memiliki peran penting dan sangat menentukan dalam emosi, terutama emosi rasa
takut.
•
Amygdala berfungsi mengevaluasi
informasi sensorik yang diterima, dan kemudian dengan cepat menentukan
kepentingan emosionalnya, dan membuat keputusan untuk mendekati atau menjauhi
suatu objek atau situasi (fight-or-flight).
3. Hippocampus

• Hipokampus (Hippocampus)
adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal.
• Manusia
memiliki dua hippocampus, yakni pada sisi kiri dan kanan.
• Hipokampus
merupakan bagian dari sistem limbik dan berperan pada kegiatan
mengingat (memori) dan navigasi ruangan.
• Istilah hipokampus diturunkan
dari bentuknya pada potongan koronal yang menyerupai kuda laut.
4.
Kelenjar
pituatri

• Kelenjar
pituitari adalah salah satu kelenjar yang sangat penting dalam tubuh kita,
karena menangani banyak fungsi yang diperlukan untuk kesehatan tubuh.
• Memproduksi
hormon pertumbuhan
• Mengatur
sistem endokrin
• Memproduksi
hormon yang mempengaruhi fungsi otot dan ginjal
• Memproduksi
hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lain
• Penyimpanan
hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus
Mekanisme
Kerja Sel Saraf
•
Sel saraf saling berkomunikasi satu
dengan lainnya melalui hubungan antar sel saraf. Hubungan antar sel saraf atau
sel saraf dengan sel lain disebut sinaps. Hubungan ini berawal dari ujung akson
suatu sel saraf yang menyeberang ke suatu bagian sel lain, misalnya dendrit.
•
Sel saraf termasuk salah satu sel yang
dapat dirangsang sehingga muncul potensial aksi. Potensial aksi muncul akibat
rangsang yang diterima melewati ambang rangsang. Potensial aksi yang diterima
oleh dendrit atau badan sel akan diteruskan ke akson untuk selanjutnya
diteruskan kembali ke sel yang lain.
Proses
yang Terjadi Saat Manusia Berpikir

•
Proses berpikir merupakan aktivitas
penghantaran rangsang oleh saraf-saraf berpikir yaitu lobus frontalis otak
besar (serebrum). Manusia akan berpikir hanya ketika mendapatkan rangsang yang
potensial. Rangsang dalam jumlah besar namun tidak mendapatkan perhatian dari
manusia, maka tidak akan melewati ambang rangsang saraf-saraf lobus frontalis,
sehingga tidak dapat merangsang proses berpikir
PANDANGAN
TEORI :
1.
PAHAM DUALISME
Dualisme
merupakan sebuah paham yang menyatakan bahwa sesuai pendapat awam, pikiran
tubuh dan pikiran otak adalah substansi yang berbeda. Pikiran adalah substansi
mental dan otak adalah substansi fisik, satu sama lain tidak saling
mempengaruhi.
2.
PAHAM MONISME
Paham
Monisme menganggap bahwa jagad raya hanya terdiri dari satu substansi saja.
Paham Monisme itu sendiri dibagi menjadi beberapa kategori.
Yang pertama adalah
Materialisme. Kategori ini mengandung penjelasan bahwa segala yang ada di jagad
raya adalah materi atau fisik.
Kategori yang kedua
adalah Mentalisme. Mentalisme berarti bahwa sesungguhnya hanyalah pikiran saja
yang ada.
Dan pembagian yang Ketiga adalah Posisi
Identitas. Posisi Identitas menjelaskan bahwa proses yang berkaitan dengan
mental itu sama dengan proses yang berkaitan dengan proses otak tertentu.
Selain itu, ada pula pendapat ahli
yang menyatakan bahwa jenis-jenis hewan selain manusia juga memiliki kesadaran,
karena perilaku mereka sangat kompleks dan teradaptasi (Griffin, 2001).
Adapula teori yang menyatakan bahwa
kesadaran mungkin bukanlah sebuah konsep ilmiah yang berguna (Wynne, 2004)
3. PAHAM SOLIPSISME
Paham Solipsisme. menganggap bahwa
orang lain adalah robot atau karakter dari dalam mimpi.
PEMBAGIAN
PERILAKU (TINBERGEN,1951)
•
FISIOLOGIà MENGAITKAN
ANTARA PERILAKU DENGAN OTAK DAN ORGAN TUBUH
•
ONTOGENIàADANYA PENGARUH
GEN, NUTRISI, PENGALAMAN, DAN INTERAKSI.
•
EVOLUSIàMEREKONTRUKSIKAN
SEJARAH EVOLUSI SUATU STRUKTUR /PERILAKU
•
FUNGSIONALà ALASAN
MENGAPA STRUKTUR ATAU PERILAKU BEREVOLUI
III.
Evolusi, Genetika dan Pengalaman
Manusia cenderung
mengabaikan kesubstantian, ketidakkonsistenan, dan kekompleksitas keberadaan kita dan cenderung berpikir
dengan potongan- potongan yang sederhana antara lain : Benar-salah,
baik-buruk, atraktif-tidak aktraktif, dan
seterusnya.
Fisiologis atau Psikologis?
Ide bahwa proses-proses manusia dapat dibagi menjadi dua
kategori, fisiologis atau psikologis, memiliki sejarah panjang-yang dapat
dirunut balik ke zaman Yunani Kuno.
Banyak pengetahuan ilmiah yang terakumulasi selama
Renaisans bertentangan dengan fatwa Gereja. Akan tetapi, konflik itu diatasi
oleh filsuf Perancis terkemuka, Rene Descartes.
• Descartes (1596-1650) mengadvokasikan falsafah yang, dalam arti tertentu,
memberikan salah satu bagian alam semesta ini kepada ilmu pengetahuan dan
bagian lainnya kepada Gereja. Ia
mengatakan bahwa alam semesta ini terdiri atas dua elemen:
1. Elemen fisik, yang bekerja menurut hukum alam dan oleh karenanya merupakan objek yang
sesuai untuk investigasi ilmiah; dan
2. Human mind
(jiwa,self,roh) yang tidak memiliki substansi fisik, yang mengontrol
prilaku manusia dan tidak tunduk pada hukum alam Tubuh manusia, termasuk otak,
diperkirakan sepenuhnya fisik, demikian juga tubuh binatang-binatang
nonmanusia.
B. Masalah-masalah yang terkait dengan memikirkan tentang
biologi perilaku secara dikotomik tradisional
Ada 2 rentetan
bukti yang berlawanan dengan pemikiran fisiologis atau psikologis
- Retetan bukti yang pertama adalah banyaknya demonstrasi bahwa perubahan psikologis yang paling kompleks sekalipun (misalnya, perubahan kesadaran diri, ingatan atau emosi) dapat dihasilkan oleh kerusakan atau stimulus terhadap bagian-bagian otak tertentu (lihat kosslyn & Andersen, 1992)
KASUS DARI TULISAN OLIVER SACK
(1985).
Tentang laki-laki yang jatuh dari tempat tidur
Tentang laki-laki yang jatuh dari tempat tidur
Laki-laki ini menderita ASOMATOGNOSIA,
merupakan defisiensi kesadaran
tentang bagian-bagian tubuh sendiri
ASOMATOGNOSIA, biasanya melibatkan sisi kiri tubuh dan
biasanya akibat kerusakan LOBUS PARIENTAL KANAN
Lobus parietalis terletak di belakang sulkus sentral, dan
di atas lobus oksipital. Ia memiliki empat batas anatomi, sulkus sentral, yang
memisahkan lobus parietal dari lobus frontal, sulkus parieto-oksipital yang
memisahkan parietal dan oksipital lobus, sulkus lateralis yang memisahkan
parietal dari lobus temporal, dan fisura membujur medialis yang membagi dua
belahan (kanan dan kiri). Lobus parietal bertanggung jawab untuk mengintegrasikan
informasi sensorik dari berbagai bagian tubuh. Saraf optik melewati lobus
parietalis ke lobus oksipital.
Fungsi dari lobus parietalis meliputi pengolahan
informasi, gerakan, orientasi spasial, pidato, persepsi visual, pengakuan,
persepsi rangsangan, rasa sakit dan sensasi sentuhan, dan kognisi.
Setiap kerusakan lobus parietalis akan mengakibatkan
kelainan dalam pengolahan spasial dan citra tubuh.
Disebutkan di bawah ini adalah masalah yang terjadi
setelah kerusakan ke situs tertentu dari lobus parietal.
Kerusakan Lobus parietal Kiri: Setiap kerusakan sisi kiri
lobus ini dapat menyebabkan sindrom Gerstmann itu, afasia (gangguan bahasa),
dan agnosia (persepsi abnormal benda).
Kanan parietal Lobus Kerusakan: hasil kerusakan sisi
kanan kesulitan dalam membuat sesuatu, keterampilan perawatan pribadi terganggu
dan kemampuan menggambar.
Bilateral parietal Lobus Kerusakan: Hal ini menyebabkan
sindrom Balint ini yang ditandai dengan perhatian visual terganggu dan
aktivitas motorik.
Banyaknya demonstrasi bahwa beberapa spesies non manusia
memiliki kemampuan yang pernah diasumsikan murni psikologis dan oleh karenanya
juga murni manusiawi.
2. Evolusi Manusia
• Evolusi manusia pertama kali dipublikasikan oleh Carles
Darwin.
• Ia berpendapat bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam
: dimana seleksi alam yang berulang selama bergenerasi-generasi akan
menghasilkan spesies yang memiliki adaptasi dan bereproduksi lebih baik
dilingkungan mereka.


Perjalanan Evolusi Manusia




Memikirkan tentang
evolusi manusia
Beberapa hal yang
sering dipahami keliru tentang evolusi:
1. Evolusi
tidak berjalan disepanjang garis tunggal.
- Kita tidak memiliki alas an untuk
mengklaim supremasi evolusi.
- Evolusi tidak selalu berjalan
lamban dan gradual.
- Beberapa produk evokusi bertahan
hidup sampai hari ini.
- Evolusi bukan sesuatu yang berjalan sempurna sesuai rencana yang
telah ditetapkan
- Tidak semua perilaku atau struktur
yang ada bersifat adaktif
- Tidak semua karakteristik adaptif
yang ada berevolusi hingga menjalankan fungsinya seperti saat ini.
- Kemiripan diantara spesies belum
tentu berarti bahwa spesies tersebut memiliki asal muasal evolusioner yang
sama.
Evolusi otak manusia
Asumsi bahwa ukuran
otak dan kapasitas intelektual memiliki kaitan erat memunculkan 2 masalah :
- Pertama,
telah ditemukan bahwa manusia modern, yang diyakini sebagai makhluk yang
paling cerdas diantara semua makhluk hidup lainnya, ternyata bukan makhluk
hidup dengan otak paling besar.
- Kedua,
ukuran otak orang yang dianggap intelektual ternyata tidak terlalu laur
biasa, yang jelas tidak sebanding dengan kemampuan intelektual “gigantic”
(luar bisa besar)-nya.
Memikirkan tentang
psikologi evolusioner
Buss(1992) menegaskan
beberapa diantaranya:
- Di kebanyakan budaya, dibandingkan
perempuan, laki-laki lebih menghargai kebudayaan dan kreaktifan (yang
keduanya merupakan indicator fertilitas/kesuburan)
- Kereaktifan fisik adalah predicator
terbaik untuk perempuan mana yang akan menjadi pasangan laki-laki dengan
status okupasional tinggi.
- Strategi menarik pasangan utama
perempuan adalah dengan meningkatkan kereaktifan fisiknya
- Laki-laki memiliki kecenderungan
yang lebih tinggi untuk terlibat perselingkuhan.
3. Genetika fundamental
1. Genetika mendelian
•
Dichotomus traits (sifat
dikotomis) adalah sifat yang muncul dengan
salah satu diantara dua bentuk, tidak pernah sebagai bentuk kombinasi. Sebagai
contoh, warna biji adalah ciri sifat dikotomis kacang polong.
•
True-breedig line
(garis keturunan asli adalah garis keterunan yang para angota antar keturunan
selalu menghasilkan keturunan dengan sifat yang sama dari generasi ke generasi.
Dalam
salah satu eksperimen awalnya mendel menelii pewarisan warna biji:
coklat/putih. Ia mulai dengan mengawinsilangkan anak dari garis kacang polong
yang memiliki garis keturunan asli untuk biji coklat dan anak dari kacang
polong yang memiliki garis keturunan asli untuk biji putih. Sifat lain yang
disebutnya sifat
resesif muncul disekitar seperempat dari anak anak generasi kedua.
Hasil
eksperimen mendel menantang premis sentral yang menjadi dasar semua ide terdahulu
tentang keturunan: bahwa anak mewarisi sifat sifat ,manusia
2. Kromosom
Proses
pembelahan sel yang menghasilkan gamet disubut meiosis. Kecuali pembentukan
meiotic gamet, semua pembelahan sel lain dalam tubuh terjadi melalui proses
mitosis.
Setiap
kromosom merupaakn molekul double-stranded (dua untaian) deoxyribonecleid acid
(DNA). Ada 4 unsur nukleotida: adenine, thymin, guanine, sitosin. Urutan unsur
inilah yang menyusun kode genetic.
3. Kode genetic dan
ekspresi gen
Ada
beberapa jenis gen. Jenis yang paling dimengerti adalah :
gen structural- gen
yang berisi informasi yang dibutuhkan untuk sintesis protein.
Berbagai jenis sel berkembang
karena adanya sebuah kategori gen-gen yang kompleks, yang disebut gen
operator.
Fungsinya adalah untuk menentukan
apakah setiap gen strukturalnya menginisiasikan sintesis sebuah protein artinya
apakah gen structural itu akan diekspresikan dan pada tingkat seberapa. Proses
ekspresi sebuah gen melibatkan dua fase: transkripsi kode urutan-urutan unsur
DNA menjadi kode urut-urutan RNA dan translansi kode urutan-urutan unsur RNA
menjadi urutan-urutan asam amino.
Genetika Modern
Human
genome project merupakan
kolaborasi antara berbagai lembaga penelitian besar dan tim-tim peneliti
individual diberbagai negara. Maksud kolaborasi ini adalah untuk melengkapi
peta sekuensi ketiga miliyar unsur yang menyusun kromosom manusia. Selama
kompilasi genome manusia, banyak kemajuan teknis yang diimplementasikan untuk
mempercepat prosesnya.
Sebagai
contoh sebuah kelompok sedang mengidentifikasi genome mamot berbulu lebat yang
sudah punah dengan menggunakan jaringan dari tubuh yang diawetkan dilapisan es Siberia.
Pencabutan Hukum Satu Gen-Satu Protein
Dahulu
pernah di yakin bahwa setiap gen berisi kode untuk sintesis sebuah protein.
Sekarang diketahui bahwa alternatif splicing bertanggung jawab
atas sebagian kompleksitas yang ditemukan pada banyak species.
Golongan
molekul RNA yang disebut small RNAs dapat mengontrol DNA, dan oleh sebab itu
memiliki dampak yang sangat besar pada perjalanan perkembangan. Small RNAs
dapat memadamkan gen, mengontrol tingkat ekspresinya atau memecah-mecah molekul
DNA menjadi sekmen-sekmen yang sebagian disimpan sebagian dibuang.
Aktivitas Pseudogen
Gen-gen
struktural, yang mengarahkan sintesis protein, menyusun kurang dari 2% genome
manusia. Sebagian pseudogen dapat menjadi aktif dan memiliki kontrol atas
gen-gen struktural. Pseudogen masih ditemukan dengan tingkat yang tinggi, jumlahnya melampaui
gen-gen struktural didalam genome manusia.
Genome
Manusia dalam perspektif
Banyak
upaya awal untuk memahami pengaruh genetik pada perilaku yang tampaknya
didasarkan pada premis bahwa setiap atribut perilaku dikontrol oleh sebuah gen
yang mendedikasikan diri untuk itu. Selain itu karena otak manusia tetap plastis sampai masa
dewasa, perlu untuk menentukan kapan ekspesi gen tertentu dalam struktur
neural tentu terjadi disepanjang hidup.
4.Perkembangan
perilaku interaksi faktor-faktor genetik dan pengalaman
Ontogeny
adalah perkembangan individu selama hidupnya.
Phylogeny adalah perkembangan evolusioner
spesies selama berabad-abad.
Studi-studi
selektif breeding membuktikan bahwa gen mempengaruhi perkembangan perilaku.
Kesimpulan ini bukan berarti menyiratkan bahwa pengalaman tidak ikut
mempengaruhi.
A.
Phenylketonuria
: Gangguan metabolis gen tunggal
Sering kali lebih mudah untuk memahami genetika gangguan
perilaku dibanding memahami genetika perilaku normal. Alasannya adalah karena
ada banyak gen yang memepengaruhi perkembangan sifat perilaku yang normal,
tetapi kadang-kadang hanya dibutuhkan satu gen abnormal untuk mengacaukannya.
B.
Perkembangan
kicau Burung
1. Fase Sensorik dimulai beberapa hari setelah menetas.
Mereka membentuk ingatan tentang kicauan burung dewasa yang mereka dengar
biasanya yang dinyanyikan oleh para jantan dikeluarganya sendiri.
2. Fase Sensorik Motor yang dimulai ketika burung remaja
mulai mencicipkan kicauan burung muda yang belum matang, biasanya terjadi ketika
mereka berumur beberapa bulan.
5.
Perbedaan
Psikologi Genetika Manusia
Perkembangan
Individu-individu versus Perkembangan Perbedaan diantara Individu-individu
Dalam perkembangan individu, efek gen dan pengalaman
tak dapat dipisahkan. Contohnya musik yang dihasilkan seorang individu pemain
panpipe adalah produk interaksi antara si musisi dan panpipe itu, dan tidak
masuk akal untuk menanyakan berapa besar proporsi musik yang dihasilkan oleh
simusisi dan berapa besar yang dihasilkan oleh penpipe itu.
Untuk mengakses kontribusi relatif gen dan
pengalaman pada perkembangan perbedaan dalam berbagai atribut psikologis, para
pakar genetika perilaku meneliti individu-individu yang kesamaan genetiknya
diketahui.
Contoh: Kembar Monozigotik yang berkembang dari
zigot yang sama dan oleh karena itu idientik secara genetik, dengan kembar
Dizigotik yang berkembang dari dua zigot oleh karena itu dibilang tidak ada
bedanya dengan sepasang saudara kandung biasa.
heratibility estimate
Sebuah heratibility
estimate (estimasi heritabilitas) tidak berbicara tentang perkembangan
individual; estimasi ini adalah estimasi numeric bahwa proporti variabilitas
yang terjadi pada sifat tertentu pada studi tertentu sebagai hasil variasi
genetic dalam studi itu. Jadi, estimasi heritabilitas menginformasikan tentang
kontribusi perbedaan genetic pada perbedaan fenotip diantara subjek-subjek; mereka
sama sekali tidak dapat menginformasikan tentang kontribusi relative gen dan
pengalaman pada perkembangan individu. Sebagai contoh, dalam studi di
University of Minnesota, hanya ada variasi lingkungan yang relative kecil
didalamnya. Oleh kerena itu, sebagian besar variasi di dalam kecerdasan dan
kepribadian subjek adalah hasil variasi genetic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar