Senin, 10 Juli 2017

pengantar biopsikologi bagian 1 dan 3

I.                Pengantar Biopsikologi
      Studi biologi prilaku memiliki sejarah yang panjang, tetapi biopsikologi saat itu belum menjadi disiplin neurosains pada abad ke-20.
      Penerbitan buku Organizational of behaviour pada tahun 1949 oleh D.O Hebb memainkan peran kunci untuk munculnya BIOPSIKOLOGI.
      Dalam bukunya Hebb mengembangkan teori komprehensif yang pertama tentang bagaimana fenomena kompleks, seperti persepsi, emosi, pikiran dan ingatan, mungkin diproduksi oleh aktivitas Otak.
      BIOPSIKOLOGI, adalah studi ilmiah tentang biologi prilaku
PSIKOLOGI, adalah  studi Ilmiah tentang Prilaku – studi ilmiah tentang berbagai overt activities(kegiatan yang kasat-mata)dari organisme maupun proses-proses internal yang dianggap mendasarinya, seperti : belajar, ingatan, motivasi, persepsi, dan emosi)
      Biopsikologi merupakan pakar neurosain yang mengusung tentang pengetahuan prilaku.
      Dalam biopsikologi ini , maksud utama sistem syaraf adalah untuk menghasilkan dan mengendalikan prilaku.
      Biopsikologi menyatukan pengetahuan dari disiplin-disiplin neurosains lainnya dan menerapkannya pada studi tentang prilaku.
Beberapa Neurosains yang saling terkait
q  Neuroanatomi ; studi tentang struktur fungsi saraf
q  Neurokimia ; studi tentang dasar-dasar kimiawi untuk aktivitas neural
q  Neuroendronkinologi ; studi tentang interaksi antara sistem saraf dan sistem endokrin.
q  Neuropatologi : studi tentang gangguan sistem saraf
q  Neurofarmakologi ; studi tentang efek obat-obatan pada aktifitas neural
q  Neurofisiologi ;studi tentang fungsi danktifitas sistem saraf.
Ada 6 Divisi Biopsikologi
  1. Psikologi Fisiologis, kajian tentang mekanisme mekanisme neural prilaku dengan memanipulasi sistem saraf binatang non manusia dalam eksperimen kontrol
  2.  Psikofarmakologi,  kajian tentang efek obat-obatan pada otak dan prilaku
  3. Neuropsikologi, kajian tentang efek psikologis kerusakan otak pada pasien-pasien manusia.
Tipe Penelitian Yang menjadi Ciri Pendekatan Biopsikologi
Ada 3 dimensi utama dalam penelitian Biopsikologi :
1. Subjek penelitannya bisa manusia atau non manusia
2. Penelitian  bisa berbentuk eksperimen formal atau studi non eksperiment
3. Peneltian ini bisa murni atau terapan
Keunggulan Manusia
  1. Dapat mengikuti instruksi
  2. Mampu menceritakan pengalaman subjektif
  3. Mampu bersosialisasi
Perbedaan Otak Manusia dan Non Manusia
      Otak dan prilaku non manusia  lebih sderhana dibandingkan subjek manusia.
      Insight, manusia lebih memiliki ini dari pada non manusia
      Lebih menguntungkan non manusia untuk digunakan sebagai penelitian dari pada manusia.
Ø  Para Biopsikologi mencoba untuk menjelaskan cara kerja Otak yang tidak dapat dipelajari , dengan menggunakan metode Inferensi Ilmiah.
Ø  Inferensi ilmial merupakan metode-metode yang digunakan para biopsikologi dan para ilmuwan lainnya untuk mengkaji sesuatu yang tidak dapat diobservasi.

Untuk megilustrasikan inferensi ilmiah, mari sama-sama kita ilustrasikan
Tempatkan  telapak tangan Anda  didepan wajah
 lalu masukkan gambarnya keretina dengan menggerakkan mata Anda dan Tangan Anda sekaligus
Anda akan melihat bahwa hanya gerakan –gerakan retinal image (gambar yang masuk di retina ) diterjemahkan menjadi penglihatan  gerakan dan sisanya dipersepsikan sebagai  gerakan.
Coba  sekarang tutup  sebelah mata Anda, lalalu putar sebelah mata Anda yang terbuka , sedikit keatas dengan menekan lembut kelopak bawah mata Anda dengan Ujung jari.
Apa yang Anda lihat ?
Anda akan melihat semua benda yang berada dalam medan penglihatan  Anda bergerak turun.
Mengapa bisa demikian ?
Hal ini dikarenakan Mekanisme Otak yang bertanggung jawab untuk persepsi gerakan  tidak mempertimbangkan gerakan mata yang dihasilkan secara aktif dari otak ke otot mata. Bukan sinyal yang dihasilkan  secara pasif oleh alat alat eksternal (misalnya ujung jari  Anda)
Ketika mata Anda digerakkan secara pasif, otak Anda mengasumsikan bahwa mata Anda tetap diam dan mengatribusikan gerakan retinal image Anda kegerakan objek-objek yang terdapat dalam medan penglihatan.


II.                Hubungan antara otak dan fikiran
                                             OTAK MANUSIA
1.      pusat sistem saraf (Central Nervous System, CNS)
-          memiliki volume sekitar 1.350 cc
-          terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron
2.       Otak dan sel saraf didalamnya dipercaya dapat mempengaruhi kognisi manusia
-          otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif
-          Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya


3.      Otak memiliki dua tipe sel
-          Neuronàjaringan yang berfungsi meneruskan stimulus/informasi antar neuron dan meneruskannya pula ke otot penggerak
-          Gliaàpada dasarnya sama dengan neuron, yaitu meneruskan informasi tetapi glia tidak mampu meneruskan informasi  dengan jarak yang sangat jauh.

1.      Frontal lobe berfungsi untuk mengatur gerak otot,perasaan dan menimbang suatu keaadan, seperti saat mengambil keputusan, jika rusak maka akan terganggung dalam hal seksual. Dan perhatian.
2.      Pariental lobe berfungsi untuk memproses informasi seperti sentuhan,rasa,suhu,gerak tubuh dan sebagainya. Jika rusak bermasalah dalam memori verbal.
3.      Occipital lobe berfungsi untuk mengatur proses informasi penglihatan, jika terjadi kerusakan maka menyebabkan buta warna,kat-kata dan objek.
4.      Temporal lobe berfungsi untuk mengatur hasrat,nafsu dan naluri, menafsirkan bahasa yg kita dengar

Fungsi Otak manusia terdiri dari tiga bagian : 
1.      Cerebrum (otak besar)
B
agian otak yang paling besar, dan memiliki lipatan-lipatan. Cerebrum menerima pesan dari seluruh alat indera dan memiliki beberapa fungsi seperti : memori, berpikir,  atau merasa.  Sebagai pusat kontrol otot dan kepribadian. Beberapa fungsi cerebrum bersifat sadar atau dapat dikontrol.
2.      Cerebellum (otak kecil)
Berfungsi menjaga keseimbangan gerak tubuh. Semua saraf yang masuk dan meninggalkan otak yang berasal dari dan menuju ke otot mengirim pesan ke cerebellum. Kerjanya bersifat refleks dan tidak dapat dikontrol
3.      Medulla oblongata 
mirip dengan sumsum tulang belakang, tetapi fungsinya sangat berbeda. Medulla oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Semua pekerjaan yang ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar kesadaran. 

1.      CEREBRUM (OTAK BESAR)
      Terdiri dari 4 lobus
-          Frontal
-          Parietal
-          Occipital
-          Temporal
      Terdiri dari dua hemisphere / belahan
- Otak kanan
- Otak kiri
PEMBAGIAN OTAK BESAR
1.      OTAK KANAN
         Perkembangan emosi (emotional quotient, EQ). Hubungan antar manusia (sosialisasi).
         Perkembangan intuitif seni (menari, melukis, menyanyi dan lain-lain).
         Pusat khayalan dan kreativitas. Berpikir lateral dan tidak terstruktur.
         Tidak memikirkan hal-hal secara detail
         Daya ingat panjang (long term memory)

  1. OTAK KIRI
         (memori jangka pendek). Pusat perkembangan logika dan rasio (seperti matematika).
         Berpikir secara sistematis.
         Bahasa verbal. Berpikir linear dan terstruktur. Berpikir analisis dan bertahap.
         Cara berpikirnya short term memory
2.      CEREBELLUM
      Bertugas:  menjaga  keseimbangan
      Menampilkan kegiatan kompleks  tanpa berfikir: berjalan, berenang, naik sepeda
      Bila  terjadi  kerusakan otak kecil:
Ø  diperlukan konsentrasi penuh untuk melakukan kegiatan atau bahkan tidak dapat melakukan sama sekali.
Ø  Kehilangan kendali otot
Ø  jalannya  sempoyongan

3.      Medulla Oblongata
      Medulla oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah.
      Semua pekerjaan yang ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar kesadaran.
SISTEM LIMBIK
Sistem Limbik penting bagi
      pembelajaran
      ingatan jangka pendek
      menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah).
      emosi

SISTEM LIMBIK TERDIRI DARI:
      Hippothalamus : operator
      Amygdala : bagaimana menyimpan informasi dan pengolahan emosi
      Hippocampus : pemrosesan dan penyimpanan informasi
      Kelenjar pituatri : mengatur skelenjar endokrin






1.      hippothalamus
      berukuran kecil (besarnya hanya sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram,
      Mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar pituitari).
      Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak, misalnya kapan kita lapar.
2.      amygdale
      Amygdala merupakan bagian dari otak yang memiliki peran penting dan sangat menentukan dalam emosi, terutama emosi rasa takut.
      Amygdala berfungsi mengevaluasi informasi sensorik yang diterima, dan kemudian dengan cepat menentukan kepentingan emosionalnya, dan membuat keputusan untuk mendekati atau menjauhi suatu objek atau situasi (fight-or-flight).

3.      Hippocampus
      Hipokampus (Hippocampus) adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal.
      Manusia memiliki dua hippocampus, yakni pada sisi kiri dan kanan.
      Hipokampus merupakan bagian dari sistem limbik dan berperan pada kegiatan mengingat (memori) dan navigasi ruangan.
      Istilah hipokampus diturunkan dari bentuknya pada potongan koronal yang menyerupai kuda laut.

4.      Kelenjar pituatri
      Kelenjar pituitari adalah salah satu kelenjar yang sangat penting dalam tubuh kita, karena menangani banyak fungsi yang diperlukan untuk kesehatan tubuh.
      Memproduksi hormon pertumbuhan
      Mengatur sistem endokrin
      Memproduksi hormon yang mempengaruhi fungsi otot dan ginjal
      Memproduksi hormon yang mengontrol kelenjar endokrin lain
      Penyimpanan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus

Mekanisme Kerja Sel Saraf
      Sel saraf saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui hubungan antar sel saraf. Hubungan antar sel saraf atau sel saraf dengan sel lain disebut sinaps. Hubungan ini berawal dari ujung akson suatu sel saraf yang menyeberang ke suatu bagian sel lain, misalnya dendrit.
      Sel saraf termasuk salah satu sel yang dapat dirangsang sehingga muncul potensial aksi. Potensial aksi muncul akibat rangsang yang diterima melewati ambang rangsang. Potensial aksi yang diterima oleh dendrit atau badan sel akan diteruskan ke akson untuk selanjutnya diteruskan kembali ke sel yang lain.

Proses yang Terjadi Saat Manusia Berpikir
      Proses berpikir merupakan aktivitas penghantaran rangsang oleh saraf-saraf berpikir yaitu lobus frontalis otak besar (serebrum). Manusia akan berpikir hanya ketika mendapatkan rangsang yang potensial. Rangsang dalam jumlah besar namun tidak mendapatkan perhatian dari manusia, maka tidak akan melewati ambang rangsang saraf-saraf lobus frontalis, sehingga tidak dapat merangsang proses berpikir
PANDANGAN TEORI :
1.      PAHAM DUALISME
Dualisme merupakan sebuah paham yang menyatakan bahwa sesuai pendapat awam, pikiran tubuh dan pikiran otak adalah substansi yang berbeda. Pikiran adalah substansi mental dan otak adalah substansi fisik, satu sama lain tidak saling mempengaruhi.
2.      PAHAM MONISME
Paham Monisme menganggap bahwa jagad raya hanya terdiri dari satu substansi saja. Paham Monisme itu sendiri dibagi menjadi beberapa kategori.
Yang pertama adalah Materialisme. Kategori ini mengandung penjelasan bahwa segala yang ada di jagad raya adalah materi atau fisik.
Kategori yang kedua adalah Mentalisme. Mentalisme berarti bahwa sesungguhnya hanyalah pikiran saja yang ada.
Dan pembagian yang Ketiga adalah Posisi Identitas. Posisi Identitas menjelaskan bahwa proses yang berkaitan dengan mental itu sama dengan proses yang berkaitan dengan proses otak tertentu.
Selain itu, ada pula pendapat ahli yang menyatakan bahwa jenis-jenis hewan selain manusia juga memiliki kesadaran, karena perilaku mereka sangat kompleks dan teradaptasi (Griffin, 2001).
Adapula teori yang menyatakan bahwa kesadaran mungkin bukanlah sebuah konsep ilmiah yang berguna (Wynne, 2004)
3.       PAHAM SOLIPSISME
Paham Solipsisme. menganggap bahwa orang lain adalah robot atau karakter dari dalam mimpi.
PEMBAGIAN PERILAKU (TINBERGEN,1951)
         FISIOLOGIà MENGAITKAN ANTARA PERILAKU DENGAN OTAK DAN ORGAN TUBUH
         ONTOGENIàADANYA PENGARUH GEN, NUTRISI, PENGALAMAN, DAN INTERAKSI.
         EVOLUSIàMEREKONTRUKSIKAN SEJARAH EVOLUSI SUATU STRUKTUR /PERILAKU
         FUNGSIONALà ALASAN MENGAPA STRUKTUR ATAU PERILAKU BEREVOLUI

III.                Evolusi, Genetika dan Pengalaman
Manusia  cenderung mengabaikan kesubstantian, ketidakkonsistenan, dan kekompleksitas    keberadaan kita dan cenderung berpikir dengan potongan- potongan yang sederhana antara lain : Benar-salah, baik-buruk, atraktif-tidak aktraktif, dan seterusnya.
Fisiologis atau Psikologis?
Ide bahwa proses-proses manusia dapat dibagi menjadi dua kategori, fisiologis atau psikologis, memiliki sejarah panjang-yang dapat dirunut balik ke zaman Yunani Kuno.
Banyak pengetahuan ilmiah yang terakumulasi selama Renaisans bertentangan dengan fatwa Gereja. Akan tetapi, konflik itu diatasi oleh filsuf Perancis terkemuka, Rene Descartes.
      Descartes (1596-1650) mengadvokasikan falsafah yang, dalam arti tertentu, memberikan salah satu bagian alam semesta ini kepada ilmu pengetahuan dan bagian lainnya kepada Gereja. Ia  mengatakan bahwa alam semesta ini terdiri atas dua elemen:
1.      Elemen fisik, yang bekerja menurut hukum alam dan oleh karenanya merupakan objek yang sesuai untuk investigasi ilmiah; dan
2.      Human mind (jiwa,self,roh) yang tidak memiliki substansi fisik, yang mengontrol prilaku manusia dan tidak tunduk pada hukum alam Tubuh manusia, termasuk otak, diperkirakan sepenuhnya fisik, demikian juga tubuh binatang-binatang nonmanusia.
B. Masalah-masalah yang terkait dengan memikirkan tentang biologi perilaku secara dikotomik tradisional
Ada 2 rentetan bukti yang berlawanan dengan pemikiran fisiologis atau psikologis
  1. Retetan bukti yang pertama adalah banyaknya demonstrasi bahwa perubahan psikologis yang paling kompleks sekalipun (misalnya, perubahan kesadaran diri, ingatan atau emosi) dapat dihasilkan oleh kerusakan atau stimulus terhadap bagian-bagian otak tertentu (lihat kosslyn & Andersen, 1992)
KASUS DARI TULISAN OLIVER SACK (1985).
Tentang laki-laki yang jatuh dari tempat tidur
Laki-laki ini menderita ASOMATOGNOSIA,  merupakan  defisiensi kesadaran tentang bagian-bagian tubuh sendiri
ASOMATOGNOSIA, biasanya melibatkan sisi kiri tubuh dan biasanya akibat kerusakan LOBUS PARIENTAL KANAN
Lobus parietalis terletak di belakang sulkus sentral, dan di atas lobus oksipital. Ia memiliki empat batas anatomi, sulkus sentral, yang memisahkan lobus parietal dari lobus frontal, sulkus parieto-oksipital yang memisahkan parietal dan oksipital lobus, sulkus lateralis yang memisahkan parietal dari lobus temporal, dan fisura membujur medialis yang membagi dua belahan (kanan dan kiri). Lobus parietal bertanggung jawab untuk mengintegrasikan informasi sensorik dari berbagai bagian tubuh. Saraf optik melewati lobus parietalis ke lobus oksipital.
Fungsi dari lobus parietalis meliputi pengolahan informasi, gerakan, orientasi spasial, pidato, persepsi visual, pengakuan, persepsi rangsangan, rasa sakit dan sensasi sentuhan, dan kognisi.
Setiap kerusakan lobus parietalis akan mengakibatkan kelainan dalam pengolahan spasial dan citra tubuh.
Disebutkan di bawah ini adalah masalah yang terjadi setelah kerusakan ke situs tertentu dari lobus parietal.
Kerusakan Lobus parietal Kiri: Setiap kerusakan sisi kiri lobus ini dapat menyebabkan sindrom Gerstmann itu, afasia (gangguan bahasa), dan agnosia (persepsi abnormal benda).
Kanan parietal Lobus Kerusakan: hasil kerusakan sisi kanan kesulitan dalam membuat sesuatu, keterampilan perawatan pribadi terganggu dan kemampuan menggambar.
Bilateral parietal Lobus Kerusakan: Hal ini menyebabkan sindrom Balint ini yang ditandai dengan perhatian visual terganggu dan aktivitas motorik.
Banyaknya demonstrasi bahwa beberapa spesies non manusia memiliki kemampuan yang pernah diasumsikan murni psikologis dan oleh karenanya juga murni manusiawi.
2. Evolusi Manusia
      Evolusi manusia pertama kali dipublikasikan oleh Carles Darwin.
      Ia berpendapat bahwa evolusi terjadi melalui seleksi alam : dimana seleksi alam yang berulang selama bergenerasi-generasi akan menghasilkan spesies yang memiliki adaptasi dan bereproduksi lebih baik dilingkungan mereka.
             

      
Perjalanan Evolusi Manusia
         
    
            
Memikirkan tentang evolusi manusia
Beberapa hal yang sering dipahami keliru tentang evolusi:
1.      Evolusi tidak berjalan disepanjang garis tunggal.
  1. Kita tidak memiliki alas an untuk mengklaim supremasi evolusi.
  2. Evolusi tidak selalu berjalan lamban dan gradual.
  3. Beberapa produk evokusi bertahan hidup sampai hari ini.
  4. Evolusi bukan sesuatu yang  berjalan sempurna sesuai rencana yang telah ditetapkan
  5. Tidak semua perilaku atau struktur yang ada bersifat adaktif
  6. Tidak semua karakteristik adaptif yang ada berevolusi hingga menjalankan fungsinya seperti saat ini.
  7. Kemiripan diantara spesies belum tentu berarti bahwa spesies tersebut memiliki asal muasal evolusioner yang sama.
Evolusi otak manusia
Asumsi bahwa ukuran otak dan kapasitas intelektual memiliki kaitan erat memunculkan 2 masalah :
  1. Pertama, telah ditemukan bahwa manusia modern, yang diyakini sebagai makhluk yang paling cerdas diantara semua makhluk hidup lainnya, ternyata bukan makhluk hidup dengan otak paling besar.
  2. Kedua, ukuran otak orang yang dianggap intelektual ternyata tidak terlalu laur biasa, yang jelas tidak sebanding dengan kemampuan intelektual “gigantic” (luar bisa besar)-nya.
Memikirkan tentang psikologi evolusioner
Buss(1992) menegaskan beberapa diantaranya:
  1. Di kebanyakan budaya, dibandingkan perempuan, laki-laki lebih menghargai kebudayaan dan kreaktifan (yang keduanya merupakan indicator fertilitas/kesuburan)
  2. Kereaktifan fisik adalah predicator terbaik untuk perempuan mana yang akan menjadi pasangan laki-laki dengan status okupasional tinggi.
  3. Strategi menarik pasangan utama perempuan adalah dengan meningkatkan kereaktifan fisiknya
  4. Laki-laki memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk terlibat perselingkuhan.
3.      Genetika fundamental
1. Genetika mendelian
      Dichotomus traits (sifat dikotomis) adalah sifat yang muncul dengan salah satu diantara dua bentuk, tidak pernah sebagai bentuk kombinasi. Sebagai contoh, warna biji adalah ciri sifat dikotomis kacang polong.
      True-breedig line (garis keturunan asli adalah garis keterunan yang para angota antar keturunan selalu menghasilkan keturunan dengan sifat yang sama dari generasi ke generasi.
Dalam salah satu eksperimen awalnya mendel menelii pewarisan warna biji: coklat/putih. Ia mulai dengan mengawinsilangkan anak dari garis kacang polong yang memiliki garis keturunan asli untuk biji coklat dan anak dari kacang polong yang memiliki garis keturunan asli untuk biji putih. Sifat lain yang disebutnya sifat resesif muncul disekitar seperempat dari anak anak generasi kedua.
Hasil eksperimen mendel menantang premis sentral yang menjadi dasar semua ide terdahulu tentang keturunan: bahwa anak mewarisi sifat sifat ,manusia 

2. Kromosom
Proses pembelahan sel yang menghasilkan gamet disubut meiosis. Kecuali pembentukan meiotic gamet, semua pembelahan sel lain dalam tubuh terjadi melalui proses mitosis.
Setiap kromosom merupaakn molekul double-stranded (dua untaian) deoxyribonecleid acid (DNA). Ada 4 unsur nukleotida: adenine, thymin, guanine, sitosin. Urutan unsur inilah yang menyusun kode genetic.

3. Kode genetic dan ekspresi gen
Ada beberapa jenis gen. Jenis yang paling dimengerti adalah  :
gen structural- gen yang berisi informasi yang dibutuhkan untuk sintesis protein.
Berbagai jenis sel berkembang karena adanya sebuah kategori gen-gen yang kompleks, yang disebut gen operator.
Fungsinya adalah untuk menentukan apakah setiap gen strukturalnya menginisiasikan sintesis sebuah protein artinya apakah gen structural itu akan diekspresikan dan pada tingkat seberapa. Proses ekspresi sebuah gen melibatkan dua fase: transkripsi kode urutan-urutan unsur DNA menjadi kode urut-urutan RNA dan translansi kode urutan-urutan unsur RNA menjadi urutan-urutan asam amino.

Genetika Modern
Human genome project merupakan kolaborasi antara berbagai lembaga penelitian besar dan tim-tim peneliti individual diberbagai negara. Maksud kolaborasi ini adalah untuk melengkapi peta sekuensi ketiga miliyar unsur yang menyusun kromosom manusia. Selama kompilasi genome manusia, banyak kemajuan teknis yang diimplementasikan untuk mempercepat prosesnya.
Sebagai contoh sebuah kelompok sedang mengidentifikasi genome mamot berbulu lebat yang sudah punah dengan menggunakan jaringan dari tubuh yang diawetkan dilapisan es Siberia.

Pencabutan Hukum Satu Gen-Satu Protein
Dahulu pernah di yakin bahwa setiap gen berisi kode untuk sintesis sebuah protein. Sekarang diketahui bahwa alternatif splicing bertanggung jawab atas sebagian kompleksitas yang ditemukan pada banyak species.
Golongan molekul RNA yang disebut small RNAs dapat mengontrol DNA, dan oleh sebab itu memiliki dampak yang sangat besar pada perjalanan perkembangan. Small RNAs dapat memadamkan gen, mengontrol tingkat ekspresinya atau memecah-mecah molekul DNA menjadi sekmen-sekmen yang sebagian disimpan sebagian dibuang.

Aktivitas Pseudogen
Gen-gen struktural, yang mengarahkan sintesis protein, menyusun kurang dari 2% genome manusia. Sebagian pseudogen dapat menjadi aktif dan memiliki kontrol atas gen-gen struktural. Pseudogen masih ditemukan dengan tingkat yang tinggi, jumlahnya melampaui gen-gen struktural didalam genome manusia.

Genome Manusia dalam perspektif
Banyak upaya awal untuk memahami pengaruh genetik pada perilaku yang tampaknya didasarkan pada premis bahwa setiap atribut perilaku dikontrol oleh sebuah gen yang mendedikasikan diri untuk itu. Selain itu karena otak manusia tetap plastis sampai masa dewasa, perlu untuk menentukan kapan ekspesi gen tertentu dalam struktur neural tentu terjadi disepanjang hidup.

4.Perkembangan perilaku interaksi faktor-faktor genetik dan pengalaman
Ontogeny adalah perkembangan individu selama hidupnya.
 Phylogeny adalah perkembangan evolusioner spesies selama berabad-abad.
Studi-studi selektif breeding membuktikan bahwa gen mempengaruhi perkembangan perilaku. Kesimpulan ini bukan berarti menyiratkan bahwa pengalaman tidak ikut mempengaruhi.
A.    Phenylketonuria : Gangguan metabolis gen tunggal
Sering kali lebih mudah untuk memahami genetika gangguan perilaku dibanding memahami genetika perilaku normal. Alasannya adalah karena ada banyak gen yang memepengaruhi perkembangan sifat perilaku yang normal, tetapi kadang-kadang hanya dibutuhkan satu gen abnormal untuk mengacaukannya.
B.     Perkembangan kicau Burung
1.      Fase Sensorik dimulai beberapa hari setelah menetas. Mereka membentuk ingatan tentang kicauan burung dewasa yang mereka dengar biasanya yang dinyanyikan oleh para jantan dikeluarganya sendiri.
2.      Fase Sensorik Motor yang dimulai ketika burung remaja mulai mencicipkan kicauan burung muda yang belum matang, biasanya terjadi ketika mereka berumur beberapa bulan.

5.      Perbedaan Psikologi Genetika Manusia
Perkembangan Individu-individu versus Perkembangan Perbedaan diantara Individu-individu
Dalam perkembangan individu, efek gen dan pengalaman tak dapat dipisahkan. Contohnya musik yang dihasilkan seorang individu pemain panpipe adalah produk interaksi antara si musisi dan panpipe itu, dan tidak masuk akal untuk menanyakan berapa besar proporsi musik yang dihasilkan oleh simusisi dan berapa besar yang dihasilkan oleh penpipe itu.
Untuk mengakses kontribusi relatif gen dan pengalaman pada perkembangan perbedaan dalam berbagai atribut psikologis, para pakar genetika perilaku meneliti individu-individu yang kesamaan genetiknya diketahui.
Contoh: Kembar Monozigotik yang berkembang dari zigot yang sama dan oleh karena itu idientik secara genetik, dengan kembar Dizigotik yang berkembang dari dua zigot oleh karena itu dibilang tidak ada bedanya dengan sepasang saudara kandung biasa.

heratibility estimate
Sebuah heratibility estimate (estimasi heritabilitas) tidak berbicara tentang perkembangan individual; estimasi ini adalah estimasi numeric bahwa proporti variabilitas yang terjadi pada sifat tertentu pada studi tertentu sebagai hasil variasi genetic dalam studi itu. Jadi, estimasi heritabilitas menginformasikan tentang kontribusi perbedaan genetic pada perbedaan fenotip diantara subjek-subjek; mereka sama sekali tidak dapat menginformasikan tentang kontribusi relative gen dan pengalaman pada perkembangan individu. Sebagai contoh, dalam studi di University of Minnesota, hanya ada variasi lingkungan yang relative kecil didalamnya. Oleh kerena itu, sebagian besar variasi di dalam kecerdasan dan kepribadian subjek adalah hasil variasi genetic.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar